Surga

by
KH. Luthfi Bashori. Foto: Istimewa

Oleh: KH. Luthfi Bashori

Tidak ada seorang pun di dunia ini yang tidak ingin masuk surga, kecuali kaum Atheis yang keyakinan asli mereka adalah tidak mempercayai adanya Tuhan, apalagi kehidupan di sorga ciptaan Tuhan.

Wartapilihan.com, Jakarta —Sedangkan keberadaan kehidupan di surga itu adalah menjadi keyakinan bagi setiap pemeluk agama-agama yang ada di dunia, apapun nama agamanya.

Hanya saja, manakah sorga yang sesungguhnya akan ditemui oleh anak cucu Nabi Adam itu, sebagaimana surga yang dulu kakek mereka diciptakan di sana?

Maka setiap pemeluk agama-agama itu akan bersikeras meyakini bahwa sorga dalam keyakinan agamanya-lah yang dianggap paling autentik dan valid.

Sedangkan bagi umat Islam, tentu mereka hanya menyakini apa yang termaktub dalam Alquran maupun dalam sabda Rasulullah SAW, termasuk yang terkait kehidupan surga yang kelak akan mereka masuki.

Bahkan sebagian dari umat Rasulullah SAW ada orang-orang tertentu nan istimewa yang telah diberitahukan langsung oleh beliau SAW bahwa mereka itu adalah calon penduduk surga tanpa ada keraguan.

Sy. Anas bin Malik RA menceritakan bahwa St. Ummu Rubaiyi binti Bara’ (yang juga ibu Sy. Haritsah bin Suraqah) menemui Rasulullah SAW dan berkata, “Wahai Nabi Allah, ceritakanlah kepadaku tentang Sy. Haritsah, karena ia meninggal pada saat perang Badar, terkena panah yang menyasar. Jika ia masuk surga, aku akan sabar. Tapi jika ia tidak di sana (berarti di neraka), sungguh aku akan menangisinya.”

“Hai Ummu Haritsah,” Sabda Rasulullah SAW. “Sungguh, dalam surga itu ada beberapa tingkat, dan anakmu memperoleh surga Firdaus, tingkat tertinggi.” (HR. Al-Bukhari).

Alangkah bahagianya sang ibu saat mendengar keterangan bahwa putranya yang mati syahid di arena perang Badar itu sebagai calon penduduk surga. Tentu masih banyak contoh lain tentang persaksian Rasulullah SAW terhadap beberapa shahabatnya yang dijamin masuk surga.

Sy. Abu Hurairah RA menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah bertanya kepada Sy. Bilal sesudah shalat subuh, “Wahai Bilal, ceritakanlah kepadaku amalan apa yang engkau kerjakan dalam Islam dengan penuh pengharapan, karena aku mendengar suara sandalmu di surga.”

Sy. Bilal RA menjawab, “Tidak ada satu amalan yang sangat penuh pengharapan (yang aku kerjakan), kecuali setiap kali aku selesai bersesuci, baik siang maupun malam, maka aku shalat (sunnah). (Rasanya ada) sesuatu yang memang telah ditentukan untukku agar aku (istiqamah) shalat (sunnah).” (HR. Ahmad, Al-Bukhari, dan Muslim).

Ternyata suara sandal Sy. Bilal sudah terdengar di dalam sorga jauh hari sebelum beliau meninggal dunia, ini berarti adanya jamaninan masuk surga saat Sy. Bilal dipanggil oleh Allah SWT.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *