Seratus Jembatan Untuk Kampung Dhuafa

by

Di tanah air masih banyak jembatan yang tidak layak sebagai tempat penyeberangan. Daarul Quran merencanakan membangun 100 jembatan di berbagai provinsi.

Wartapilihan.com, Bogor –Itulah mimpi dari Pesantren Daarul Quran dan Paytren. “Sebelumnya kita telah bangun jembatan di Pandeglang dan kini di Jagabita, Parung Panjang, Bogor,” jelas Ustadz Tarmizi as Sidiq Direktur Eksekutif Pesantren Darul Quran kemarin di Bogor (12/8).

Jembatan yang melintasi Sungai Cimanceuri ini menghubungkan dua desa dan dua kabupaten, desa Jagabita (Bogor) dan Bojongbitung (Tangerang). Pembangunan jembatan beton dan baja ini ditargetkan dalam tiga bulan selesai. Lebar jembatan 1,5 meter dan panjangnya 35 meter. “Menghabiskan biaya sekitar 600 jutaan. Jembatan ini hanya pengendara motor dan pejalan kaki yang bisa lewat. Sedangkan untuk di Pandeglang kemarin mobil bisa lewat,”jelas Tarmizi.
Menurutnya, dana untuk membangun jembatan ini dikumpulkan dari sedekah 2000 rupiah dari mitra Paytren. Aplikasi Paytren saat ini telah mencapai 1,6 juta pengguna baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

“Melalui program ‘Jembatan Kehidupan’ ini Daarul Quran berupaya membantu kesulitan masyarakat yang daerahnya belum tersentuh tangan-tangan penguasa negeri, wilayah terisolir dan mengalami ketimpangan ekonomi, sosial serta pendidikan,” terangnya.

Jembatan itu dibangun di desa Jagabita, karena di situ sudah hampir 100 tahun warganya menanti jembatan yang berdiri kokoh agar warga bisa dengan mudah berhubungan dengan kampung luar. Selama ini warga hanya bisa membangun jembatan dengan bahan bambu seadanya. Jembatan bambu itu kadangkala memakan korban dan hampir tiap tahun ada saja warga kampung yang jatuh saat melewatinya.

“Alhamdulillah dengan pembangunan jembatan ini warga sini tidak akan khawatir lagi mas untuk menyeberangi Sungai Cimanceuri,” terang seorang pemuda kampung yang hari itu ikut kerjabakti dengan mitra Paytren membangun jembatan.

Penduduk Jagabita yang sebagian besar bekerja sebagai petani, kuli bangunan dan buruh pabrik itu memang sangat menanti adanya jembatan beton yang kokoh untuk mereka lewati. “Ada sekitar 270 KK di sini. Kebanyakan memang lulusan SD. Ya kerjanya serabutan saja,”kata Yadi Setiadi, Ketua RT 03 Jagabita.

Acara peletakan batu pertama pembangunan jembatan itu dimulai sejak Jumat lalu (11/8). Hari Sabtunya (12/8) pimpinan Darul Quran dan puluhan mitra Paytren bekerjasama ikut membantu pemindahan batu dan pasir melewati jembatan bambu darurat dari Jagabita ke Bojongbitung.

“Program Jembatan Kehidupan ini juga tak lepas dari tema besar Membangun Indonesia dan Dunia dengan al Quran. Usai jembatan ini dibangun, Daarul Quran akan menyelipkan nilai-nilai Al Quran kepada warga dengan mendirikan Kampung Quran atau Rumah Quran,” terang Ustadz Tarmizi.

Daarul Quran selain punya Program Jembatan Kehidupan, juga mempunyai program : Rumah Tahfizh, Beasiswa Tahfizl Quran for Leaders, Simpatik Guru, Kampung Quran, Jembatan Kehidupan, Quran Call, Mobil Quran, Jalan Kehidupan, Santri Siaga Bencana, Senyum Mustahik, Daqu Agrotechno dan Layanan Kemanusiaan. ||

Izzadina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *