Rusia terus lindungi Suriah dalam kasus gas sarin.
Wartapilihan.com, San Francisco — Dewan Keamanan PBB menjadwalkan sebuah pemungutan suara untuk sebuah resolusi yang disponsori AS. Hal tersebut akan memperpanjang pekerjaan inspektur yang berusaha menentukan siapa yang bertanggung jawab atas serangan senjata kimia di Suriah. Pertanyaan besarnya adalah apakah Rusia akan memveto?
Rusia, sekutu Suriah, telah mengkritik program Mekanisme Investigasi Bersama. Duta Besar Rusia, Mikhail Ulyanov, yang memimpin delegasi negara tersebut ke komite pelucutan senjata Majelis Umum, mengatakan kepada wartawan PBB (13/10) bahwa sebelum mengambil keputusan, Rusia ingin menunggu laporan inspektur tersebut yang diperkirakan keluar pada 26 Oktober nanti. Serangan di Khan Sheikhoun menewaskan lebih dari 90 orang.
Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, mendesak dilakukan pemungutan suara sebelum laporan tersebut.
Dia mengatakan pada hari Rabu (18/10) bahwa ada “dukungan yang luar biasa” di antara anggota Dewan Keamanan untuk memperpanjang mandat inspektur. Namun, dia mengatakan Rusia ingin melihat apakah laporan mereka menyalahkan Suriah atas serangan Khan Sheikhoun. Dalam kasus tersebut, dia mengatakan, Moskow tidak akan memiliki kepercayaan pada badan investigasi gabungan Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Haley mengatakan bahwa posisi Rusia tidak dapat diterima. “Kita tidak bisa bekerja seperti itu,” katanya.
“Kita tidak bisa pergi dan memilih siapa yang salah, siapa yang tidak kita inginkan,” katanya.
Serangan di Khan Sheikhoun memicu kemarahan di seluruh dunia dengan foto dan video yang beredar, termasuk anak-anak yang sekarat di kamera yang disiarkan secara luas.
Amerika Serikat menyalahkan militer Suriah atas serangan tersebut dan melancarkan serangan hukuman satu hari kemudian di pangkalan udara Shayrat, lokasi bahwa serangan tersebut diluncurkan.
Sebuah misi pencarian fakta oleh Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia melaporkan bahwa pada 30 Juni gas sarin digunakan dalam serangan Khan Sheikhoun. Namun, misinya tidak berwenang menentukan siapa yang harus bertanggung jawab. Pekerjaan itu diberikan kepada Mekanisme Investigasi Bersama.
Rusia menuduh Amerika Serikat dan sekutu Baratnya menghakimi dan menyalahkan pemerintah Suriah atas penggunaan sarin di Khan Sheikhoun. Rusia juga mengkritik laporan 30 Juni oleh misi pencari fakta sebagai “sangat bias.”
Para inspektur menentukan tahun lalu bahwa pemerintah Suriah berada di belakang setidaknya tiga serangan yang melibatkan gas klorin dan bahwa kelompok ekstremis ISIS bertanggung jawab atas setidaknya satu yang melibatkan gas mustard. Demikian dilaporkan Associated Press.
Moedja Adzim