Putra Mahkota Saudi mengatakan bahwa Arab Saudi akan menjadi negara “Islam moderat”.
Wartapilihan, Riyadh –Putra Mahkota Mohammed bin Salman pada hari Selasa (24/10) mengatakan bahwa Arab Saudi akan “kembali” ke “Islam moderat yang terbuka untuk semua agama”. Pernyataan tersebut kemungkinan untuk menggusur kaum konservatif yang setia di kerajaan Teluk itu.
Pangeran juga mengumumkan bahwa Arab Saudi akan “memberantas para promotor pemikiran ekstremis”. Ia juga mengatakan bahwa negara tersebut tidak seperti di masa lalu.
“Kami kembali ke tempat kami sebelumnya, sebuah negara dengan Islam moderat yang terbuka untuk semua agama dan dunia,” kata pewaris takhta berusia 32 tahun tersebut.
Salman, yang juga dikenal sebagai MBS (Mohammed bin Salman), menyampaikan ucapan tersebut pada pertemuan puncak Investment Inisiatif (FII) di ibukota Saudi, Riyadh.
FII adalah acara internasional Arab Saudi untuk mencari investasi dari seluruh dunia.
Selama acara hari Selasa (24/10), Salman menyuarakan kepercayaannya pada generasi muda Arab Saudi dan kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan dunia pasca-minyak, yang menyebutkan antara lain manfaat tenaga surya.
Ucapan Salman datang sebulan setelah Arab Saudi membuat keputusan penting untuk mengizinkan perempuan mengemudi kendaraan secara legal mulai bulan Juni 2018. Langkah tersebut dikritik oleh beberapa suara konservatif di media sosial Saudi, namun disambut oleh aktivis hak asasi manusia.
Arab Saudi adalah satu-satunya negara di dunia yang wanitanya tidak diizinkan menyetir.
Meskipun ada janji reformasi, para kritikus telah menyoroti tindakan keras yang terus berlanjut terhadap aktivis hak asasi manusia dan yang lainnya yang menantang status quo. Demikian dilaporkan Aljazeera.
Moedja Adzim