Insan Bumi Mandiri (IBM) bercita-cita untuk memberdayakan masyarakat yang memiliki keterbatasan akses di wilayah-wilayah terpencil dan pedalaman di Indonesia. Sejak 2016, IBM telah memberikan layanan program bagi 12.500 warga pedalaman. Wilayah pelaksanaan program ini tersebar di 10 provinsi, 22 kabupaten/kota, 53 kecamatan dan 103 desa, yang meliputi Papua, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Sumatera.
Wartapilihan.com, Jakarta– “Sebelum ada qurban di pedalaman, jangankan makan daging qurban, yang qurban saja di sini sedikit sekali…”kata Ustadz Mubarak, pendamping program IBM di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Tidak hanya di situ, rendahnya pengetahuan serta sumberdaya para peternak local di NTT pun menjadi isu pemberdayaan yang menjadi sorotan IBM. “Peternak lokal di sini biasanya memiliki dua atau tiga kambing saja. Itu pun diurus seadanya. Jadi mereka belum memiliki orientasi ternak produktif,”jelas Ustadz Mubarak di Jakarta hari ini (18/7).
“Oleh karena itu qurban di pedalaman hadir untuk menjadi solusi atas permasalahan ekonomi masyarakat yang menjadi keumuman kondisi di wilayah-wilayah terpencil dan pedalaman di Indonesia,” terang Ridwan Hilmi, Direktur IBM.
Ridwan menjelaskan partisipasi dan dukungan dari masyarakat di wilayah perkotaan dalam program qurban di pedalaman, telah dan akan menjadi solusi kongkrit untuk memberikan dampak pemberdayaan bagi masyarakat di pelosok dan pedalaman Indonesia. Tahun 2017, IBM berhasil menghipun 769 kambing qurban dari masyarakat, yang mengalami kenaikan hingga 400% sejak 2016 lalu.
“Hal yang utama adalah meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada iBM untuk program di pedalaman, telah bisa memberdayakan lebih dari 200 peternak local yang memelihara kambingnya secara tradisional. Selain itu ribuan warga di lebih dari 80 wilayah terpencil dan pedalaman bisa merasakan berkahnya qurban di tahun 2017. Mereka secara swadaya turut menyembelih hewan, memotong daging, hingga menyantap daging bersma dalam prosesi Makan Besar sebagai bagian kebiasaan warga lokal di sana,” papar Ridwan lebih lanjut.
Tumbuhnya minat para pequrban terhadap qurban di pedalaman, mendorong IBM untuk mengejar target himpunan hewan qurban di tahun 2018 menjadi 2000 kambing dan 300 sepi. “Agar kemanfaatan qurban ini bisa dirasakan hingga ke berbagai pelosok, IBM pun menjalin kemitraan dengan jejaring masjid di kabupaten-kabupaten di berbagai pedalaman Indonesia. Masyarakat dan kelembagaan local, jadi mitra utama kami untuk menjangkau masyarakat yang paling membutuhkan,” kata Ridwan.
Direktur IBM ini juga menjelaskan bahwa prioritas utama wilayah distribusi qurban di pedalaman ini adalah : Pulau Alor, Pulau Pantar, Lembata, Sikka, Waingapu Sumba dn Manggarai Barat di Nusa Tenggara Timur. Meskipun demikian, IBM menyatakan komitmennya agar distribusi qurban tahun ini bisa menjangkau wilayah-wilayah di Sumatera (Muratara, Musirawas, Lubuklinggau), Sulawesi (Paringgi Moutong), Flores Timur dan Papua (Wamena, Timika, Manokwari, Sorong).
Misi pemberdayaan masyarakat di pedalamanpun dikembangkan lebih lanjut oleh IBM di tahun 2018 ini, dengan menginisiasi pembinaan bagi para peternak di kampung Nurdin, Kabupaten Alor, NTT. “Ini adalah inisiatif kami menjelang momentum qurban tahun ini, agar masyarakat yang memiliki penghasilan tak menentu dari berkebun atau melaut, bisa mendapatkan penghasilan tambahan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka,” ungkap Ridwan.
Potret kondisi ekonomi masyarakat pedalaman yang rendah ini juga disampaikan oleh Ustadz Kadir Djaibakal yang menjadi relawan lokal IBM di Pulau Pura, Alor. “Kondisi ini bukan hanya terjadi di Pulau Pura, melainkan di seluruh wilayah Alor. Kami perlu sambung tangan kepada para donator dan masyarakat berpunya, agar mau melihat bahkan membantu secara langsung kesulitan warga kami di sini,” tegas Kadir. II
Izzadina