Melarung, sajenan, tumbal, sedekah bumi dan sejenisnya adalah merupakan kesyirikan dalam hal penyekutuan terhadap uluhiyah, rububiyah dan sifat Allah yang berabad-abad mentradisi di negeri ini.
Wartapilihan.com, Depok– Tapi ada juga syirik lain yang nyaris kurang dipahami, yaitu syirik dari Barat yang juga mulai mentradisi di kalangan umat Islam, antaranya adalah syirik sekularisme, liberalisme, nasionalisme, kapitalisme dan komunisme.
Sekularisme dan Liberalisme memiliki instrumen yang bernama demokrasi yang dijadikan ujung tombak penghancur teokrasi Kristen ( pemerintahan Tuhan Kristen ) pada masa revolusi Prancis yang berdampak luas pada hari ini sehingga ribuan gereja kosong lalu dirobohkan karena anak-anak muda Kristen telah tergiring menjadi liberal, agnostik dan atheis.
Syirik-syirik modern ini merupakan pelanggaran terhadap rububiyah Allah.
Adapun yang dimaksud rububiyah Allah adalah Allah sebagai Rabb atau Pencipta, Pemberi rezeki, Pengatur dan Penetap hukum.
Sekularisme memang ada titik temunya dengan Islam yaitu kebebasan mengemukakan pendapat, namun ada titik seterunya yaitu menyangkut kekuasaan.
Pada sistem sekular sebagaimana jargon demokrasi bahwa kekuasaan tertinggi ada pada manusia ( rakyat ). Tapi seringkali itu hanya jargon belaka.
Setelah partai sekular dan liberal berkuasa, biasanya demokrasi dimanipulasi menjadi kekuasaan oligarki ( sekelompok orang ) yang umumnya merupakan bentuk perselingkuhan antara pemimpin tertinggi pemeritahan ( rezim ) dengan pengusaha dan pemilik modal.
Di Barat pemilik modal adalah Yahudi, di negeri ini pemilik modal adalah para komprador atau agen Yahudi dan pengusaha Cina.
Sedangkan di dalam sistem Islam, kekuasaan berada di tangan Allah.
Kedudukan manusia ( pemerintah ) hanya untuk melaksanakan hukum dan peraturan Allah subhanahu wa ta’ala.
Saya pernah coba bertanya kepada jama’ah dan teman teman ustadz, bahkan ikhwan-ikhwan salafi, ” Mana yang lebih berbahaya, apakah syirik tradisional itu ataukah syirik sekular ”
Kebanyakan mereka terdiam.
Lantas saya jelaskan, bahwa syirik nemberi makan setan itu hanya ada di wilayah-wilayah tertentu, sedangkan syirik sekular mendunia dan menjadi pelindung syirik tradisional.
” Silakan coba anda perangi syirik tradisi itu dengan cara sebagaimana yang dilakukan umat Islam di masa lalu, maka kaum sekular akan menuntutmu sebagai intoleran, radikal, pelanggar HAM dan bahkan teroris.
Jadi sekularisme itu adalah bos, pemimpin dan pelindung dari segala kesyirikan atas nama HAM.
Dialah musuh terbesar umat Islam hari ini dan seterusnya.
( Iwan Hasanul Akmal )