Dai terkenal di kota Depok ini menasihati agar pimpinan Salafi itu mengevaluasi gaya dakwahnya ke masyarakat.
Wartapilihan.com, Depok – Berkenaan dengan demo ribuan warga Nahdhiyin kemarin (30/8) ke Balaikota Bogor, Ustadz Fathuddin Ja’far –penulis Tadabbur Quran –mengirimkan surat terbuka ke Ustadz Yazid Jawas, pimpinan Masjid Ahmad bin Hambal.
Dalam suratnya itu, Fathuddin menasihati agar Yazid Jawas mengevaluasi gaya dakwahnya yang mudah membid’ahkan dan menyesatkan. Selain itu Fathuddin juga mengharapkan agar warga NU bersikap bijaksana, karena masjid itu adalah rumah Allah di muka bumi.
Berikut isi surat lengkap dai dan CEO Tafaqquh Development Group ini:
“Surat Terbuka Untuk Akhil Karim Yazid Jawas Hafizhahullah
Assalamualaikum.wr.wb.
Ribuan umat Islam hari ini, khususnya dari kalangan NU berdemo menuntut Pemda Bogor agar Masjid Ahmad Bin Hambal yang dipimpin Ust Yazid Jawaz dari kelompok Salafi Roja’ ditutup dan dibekukan proses perijinannya.
Wali Kota Bogor Arya Bima seperti terlihat dalam video di bawah ini menyampaikan kepada para pendemo, demi menjaga kesatuan ummat, pemerintah Kota Bogor segera memproses pembekuan IMB Masjid Ahmad Bin Hambal.
Ini adalah tragedi dan sekaligus berita duka yang sangat perih sehingga setiap kita pantas menangisi dan meratapi diri sendiri.
Biarkan yang sudah terjadi berlalu dan ambil hikmah dan pelajaran berharga. Di antaranya :
1. Dari pihak Salafi, wabil khusus akhil karim al Ustazd Yazid Jawaz hafizhohullah (kita sudah kenal dan bersaudara sejak tahun 83/84 kendati manhaj dakwah kita berbeda), sepatutnya mengevaluasi manhaj dan asalib dakwah yang dikembangkan. Masyarakat bertindak brutal itu karena manhaj dan asalib dakwah yang antum kembangkan sendiri yang terlau banyak melukai hati dan pemikiran mereka sejak 15 tahun belakangan.
Sudah berapa banyak ormas/jamaah Islam lokal maupun global yang antum sesatkan? Sudah berapa banyak tokoh dakwah lokal ataupun global yang antum kafirkan?
Antum wahai ikhwah yang mengklaim Salafiyyun harus bersyukur karena penolakan masyarakat kepada dakwah antum masih dalam batas toleransi dann terkontrol. Coba bayangkan jika semua ormas dan jamaam Islam yang antum sesatkan dan kafirkan mengamuk semuanya, mumgkin tidak akan ada satu markaz pun atau masjid antum yang tersisa.
Yang sangat urgen untuk dikoreksi adalah terkait kerjasama antm dengan program deradikalisasi yang dijalankan BNPT yang jelas-jelas program tsb dari Amerika dan Australia dan dibiayai oleh negara Kafir tsb untuk memerangi Islam dan umat Islam. Jika antum melihat ada radikalisasi dalam diri umat Islam, dakwahi mereka, ajarkan Islam yang benar pada mereka secara independen dan tidak bekerjasama dengan asing yang jelas-jelas memusuhi Islam, karena tidak ada sunnahnya bekerjasama dengan para pemimpin kafir.
Hal lain yang perlu dikoreksi adalah konsep ulil amri yang antum dakwahkan. Antum seakan memaksakan konsep ulil amri yg berbau “murjiah” yang kalau kita telaah tulisan atau fatwa-fatwa ulama besar sepanjang masa, termasuk masa kini seperti Allah yarham Bin Baz dll sangatlah berbahaya. Antum samakan antara negara yang menjadikan Islam agama resmi dan Al-Qur’an dan Sunnah sebagai sumber hukum, kendati hanya formalitas seperti Saudi dengan Pemerintah yang menolak Islam dan Al-Qur’an serta Sunnah sebagai sumber hukum negara seperti Indonesia dan sebagainya.
Kemudian, rasa ujub, sombong seperti mengatakan demo umat Islam 411 dan 212 adalah sama dengan perkumpulan binatang dan standar ganda yang antum terapkan kepada selain kelompok antum sendiri seperti jika ada yang mengkritik sebagian da’i kelompok antum selalu dikatakan kenapa tidak tabayyun dst. Padahal hampir semua tuduhan sesat, bid’ah dan kafir yang antum tuduhkan kepada ormas/jamaah Islam lainnya dan tokoh-tokoh mereka tidak ada yang antum lakukan tabayyun dan bahkan banyak di antara mereka yang sudah wafat.
Tidak heran jika ada yang mengatakan bahwa bagi antum dan kelompok antum ini halal segalanya dan haram bagi yang lain. Kunci syurga dan neraka seakan ada di tangan antum. Semua umat harus ikut manhaj dan asalib dakwah antum kendati salah dan keliru, sehingga seakan tidak ada peluang bagi umat untk berbeda /khilafiyah dalam segala hal. Padahal setiap yang belajar Islam dengan benar pasti tahu bahwa khilafiyah khususnya dalam perkara furuiyyah dan perkara-perkara al-mutaghayyirat sudah ada sejak zaman sahabat Rasulullah.
Sebab itu, sebagai seorang saudara antum fil Islam dan mencintai antum karena Allah, mari kita semua bergandeng tangan dalam berdakwah kepada Allah apalagi di akhir zaman yang penuh fitnah ini.
Mari kita belajar mendengarkan pendapat-pendapat ulama lain yang berbeda, bedakan hal-hal prinsip dengan yang tidak prinsip, pelajari fiqhuddakwah dan fiqhul awlawiyyat, terapkan prinsip step by step dalam praktik dakwah, al-wala’ wal bara’, tanamkan mahabbah/cinta kepada semua umat yang mengucap dua kalimah syahadah kendati mereka masih ahlul bid’ah dan ahlul ma’ashi.
Pandang umat ini dengan tatapan iba dan kasih sayang, bukan dengan kebencian dan penghinaan. Ketahuilah qunut, tahlilan dst bukanlah perkara yang membatalkan Islam..Demikian juga faham Asyariyah itu tidaklah sesat dan masih dalam Ahlussunnah wal Jamaah menurut kibarul ulama di berbagai negeri Arab, termsuk di Saudi sendiri.
Demi Allah…Ana sampaikan ini karena situasi semakin memanas sedangkan ana blm bisa berjumpa dengan antum. Padahal sejak antum keluarkan kata-kata “perkumpulan kebun hinatang” ana sudah berniat silaturrahmi dengan antum karena nanyak sahabat da’i yg panas telinganya mendengarkan ucapan antum yang tidak pantas itu, apalagi seorang syekh kabir di jamaah antum.
2. Bagi saudara-saudaraku dari kalangan NU dan lainnya yang ikut demo hari ini (29/8) dan sebelumnya saya hanya bisa katakan : Ittaqullah.. Yang kalian demo atau setop itu bukan bioskop dan bukan pula gereja. Tapi masjid mulia. Masjid itu adalah rumah Allah di atas muka bumi ini. Apalagi aatas nama seorang ulama Besar Islam. Kecuali jika Masjid Dhiror yg didirikan oleh kaum munafikin seperti di Madinah di zaman Nabi, maka wajib kita rubuhkan.
Apakah kita berani mengatakan Masjid Ahmad Bin Hambal di Bogor itu Masjid Dhiror? Kalau dianggap Masjid Dhiror, berarti para pendirinya adalah kaum munafikin. Saya yakin kita belum sampai kepada kesimpulan tsb kendati saudara-saudara kita dari kalangan Salafi itu dengan mudah menyimpulkan dan menuduh ormas/jamaah dan para tokoh dan ulama selain kelompok mereka sesat, ahlul bid’ah, bahkan kafir.
Kita harus jujur dan objektif dalam menghadapi fenomena saudara-saudara Salafi kita ini. Apa salah masjid tsb? Yang salah katakanlah Ust Yazid Jawas dan para da’i bersamanya. Kalau beliau yang salah mari kita ajak beliau berdiskusi dan jelaskan kesalahan-kesalahannya. Kendati untuk berdiskusi terbuka itu sangatlah sulit. Kita gempur pemahaman mereka yang keliru dengan hujjah dan barohin spt yang dilakukan sebagian asatiz kita semisal Ust Maheer dll. Betapa bnyak saudara kita yang insaf di tangan mereka. Kecuali yang fanatik buta akan bela mati-matian, right or wrong is my group n my syekh…
Tidak pantas perselisihan paham dan pemikiran kita dengan kelompok lain spt Salafi Roja’ ini kita hadapi dengan kekerasan. Mana akhlak mulia kita dan rasa cinta kita pada saudara kita sesama Muslim? Kendati kemarahan kita sudah sampai ke ubun2.
Sebagai orang yang dilahirkan dan dibesarkan sampai remaja dalam keluarga dan masyarakat NU dan berdasarkan pengalaman beriteraksi, ulama NU itu santun-santun, dan sangat tidak ingin adanya kekerasan, apalagi sesama saudara Muslim..
Demi Allah.. Saya khawatir Allah murka pada kita karena kita merobohkan atau mencekal rumah-Nya di atas bumi ini.
Saya juga khawatir perselisihan ini dimanfaatkan kelompok anti Islam seperti komunis dll sehingga memperkeruh suasana dan mungkin mereka targetkan sampai bentrok fisik. Alhamdulillah tidak terjadi. Bagaimanapun dengan kondisi sekarang, orang kafir dan musuh Islam pasti bersorak sorai.
Walhasil, dakwah Islam dan Umat Islam yg memiliki keyakinan aqidah dalam bingkai Ahlussunnah wal Jamaah di negeri ini harus bersatu. Kalau tidak, umat ini tidak akan pernah bangkit apalagi memenangkan pertarungan di akhir zaman yang sangat dahsyat ini.
Satu hal yang harus difahami, musuh kita yang utama dan sebenarnya bukan NU, bukan Muhammadiyah, bukan Salafi, bukan HTI (walaupun sdh diburkan), bukan HT, bukan Tarbiyah (Al-Ikhwan Al-Muslimin), bukan Jamaah Tabligh, bukan PUI, bukan Al-Irsyad dst. Kita semua adalah BERSAUDARA DALAM ISLAM DAN IMAN. Kita bekerjasama dalam perkara-perkara yang kita sepakati dan kita saling toleransi dalam perkara-perkara yang diperselisihkan. Saya juga tahu saudara-saudara dari kelompok Salafi alergi dengan istilah tsb.
Akan tetapi musuh hakiki kita adalah Yahudi, Nasrani yang memerangi kita dan Komunis, Sepilis dan siapa saja yang memerangi Islam dan kaum Muslimin kendati dari keluarga kita sendiri.
Kalau kita lalai membangun kekuatan umat dan kesatuannya, apa yang terjadi di negeri Islam lain spt Suriah, Yaman, Afghanistan dll tidak mustahil juga akan menimpa kita. Saat itu kita semua akan meratapi diri masing-masing. Semoga Allah lindungi.
Demikian apa yg menjadi keprihatinan saya sekarang ini. Saya tidak inginkan kecuali perbaikan termasuk diri saya sendiri semaksimal yang dapat dilakukan. Tidak ada taufiq bagi kita kecuali dengan Allah..Hanya kepada-Nya jua kita bertawakkal dan kepada-Nya juga kita akan kembali.
Mohon maaf jika ada kata yang kurang berkenan
Wassalamu alaikum wr.wb
Akhukum fillah
Fathuddin Ja’far “
Surat terbuka Ustadz Fathuddin ini telah dishare oleh teman-temannya di facebook-nya lebih dari 50 orang, dan dilihat ratusan pembaca. ||
Izzadina