MIUMI Gelar Pertemuan Ulama dan Aktivis Untuk Bela Masjidil Aqsha

by
foto:istimewa

Langkah Zionis Israel dan Pemerintah Amerika untuk memindahkan ibukota Israel dari Tel Aviv ke Jerusalem Mei 2018 ini, terus menimbulkan reaksi keras dari berbagai belahan dunia. MIUMI menggelar pertemuan ulama, dai dan aktivis Islam untuk mengantisipasi hal ini.

Wartapilihan.com, Jakarta –Dalam pertemuan yang digagas oleh Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) dan Spirit al Aqsha itu hadir puluhan ulama, dai dan aktivis Islam se-Indonesia. Pertemuan dilakukan di Menteng, Jakarta Pusat. Kegiatan ini bertemakan ‘Realisasi Kewajiban Ulama dan Dai Terhadap Baitul Maqdis’.

“Kami di sini untuk menyemangati kembali persatuan di antara para ulama, dai dan aktivis soal pembelaan Baitul Maqdis yang saat ini sedang menghadapi tantangan berat, khususnya di Gaza yang kita ketahui untuk makan dan minum tidak mudah,” kata Ustadz Bachtiar Natsir dalam acara itu (21/3).

Bachtiar menyatakan bahwa MIUMI ingin menyemangati para ulama dan umat Islam untuk senantiasa mengingat kembali amanah pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Selain itu juga melanjutkan upaya Konferensi Asia Afrika (KAA) yang pada hari ini belum selesai dan masih punya pekerjaan rumah untuk memerdekakan Palestina. Juga menyemangati umat Islam untuk tidak pernah berhenti dan terus berjuang dalam membela Palestina.

Sekjen MIUMI ini menjelaskan bahwa pada pertengahan Mei nanti, Amerika Serikat telah memutuskan untuk memindahkan kedutaan besarnya di Israel, dari Tel Aviv ke Jerussalem. Tindakan Amerika ini menurutnya akan memicu konflik regional dan horizontal. Hal ini juga menistakan resolusi-resolusi perdamaian dalam konferensi-konferensi internasional yang telah bekerja keras untuk Palestina. “Ini juga menginjak-injak kemanusiaan,”terang pimpinan AQL ini.

Pertemuan ulama, dai dan para aktivis Islam itu akan menyoroti wilayah umat Islam lainnya yang sedang mengalami penindasan. “Saudara saudara kita di Suriah kita juga sedang menghadapi teror demi teror, khususnya di Ghoutta Syarqiyah (Ghouta wilayah TImur),” ungkapnya.

Bachtiar juga mengingatkan agar umat Islam untuk jangan berhenti membela kaum yang tertindas oleh Yahudi Israel. Juga kepada para eksekutif dan legilatif diharapkan terus menggelorakan semangat ini.

Sementara itu, Ketua Ikatan Ulama Palestina Diaspora, Dr. Nawwaf Takruri menyatakan rasa harunya atas dukungan besar ulama dan umat Islam Indonesia untuk pembebasan Palestina.

“Saya berbahagia di negeri yang aman ini dan sangat bangga dengan apa yang dilakukan ulama-ulama Indonesia yang berdatangan dari berbagai wilayah Indonesia, khususnya sikap keberpihakan terhadap saudara-saudara di Palestina, untuk mengikuti jejak Nabi Muhammad dalam pembebasan Palestina dan wilayah Islam secara keseluruhan dari penindasan zionis Amerika dan Zionis Israel terhadap Islam,” ungkapnya.

Dr Nawwaf juga menyampaikan terima-kasihnya kepada bangsa Indonesia, para ulama (MUI), MIUMI, Spirit od Al Aqsha dan para aktivis Islam yang telah menunjukkan keberpihakannya pada Palestina.

Penulis buku ‘Dahsyatnya Jihad Harta’ ini memaparkan bahwa dunia Arab diam terhadap kejadian yang menimpa Palestina ini, padahal seharusnya mereka yang terdepan dalam membela Palestina. Ia mengaku haru dan kagum dengan semangat bangsa Indonesia dalam membela palestina. “Demostrasi dukung Palestina di Indonesia, Kuala Lumpur dan Istanbul, sangat menyemangati kami,” ungkapnya.

“Indonesia adalah negara yang jauh, tapi dekat dengan Baitul Maqdis. Jauh dari segi terotorial dan jaraknya tapi dekat dengan hati dan perjuangannya dalam membebaskan Baitul Maqdis. Indonesia adalah warga Paletina, karena Palestina bukan hanya milik warga Palestina saja,” papar ulama yang produktif menulis buku-buku bermutu tentang Palestina dan Yahudi ini.

Siang ini (22/3) pimpinan MIUMI bersama-sama Dr Nawwaf Takruri, Dr Washfi Abu Zaid (Mesir) dan Dr Hamman Said (Yordania) akan bertemu dengan pimpinan MUI di gedung MUI, Jalan Proklamasi 51, Jakarta. II

Izzadina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *