Meng-Indonesia-kan Islam?

by
foto;istimewa

Oleh: KH. Luthfi Bashori

Di antara penyebab orang yang ingin meng-Indonesia-kan Islam, (bukan mengislamkan Indonesia), kemungkinan besar karena ada faktor kebencian terhadap hal-hal yang berbau ‘Arab’.

Wartapilihan.com, Jakarta –Muslim Indonesia itu seharusnya mencintai ‘Arab’ sebagaimana ia mencintai Indonesia. Karena bagaimanapun juga, ‘Arab’ adalah sumber Islam yang menentukan keadaan baik buruknya akhirat seseorang, sedangkan Indonesia adalah sumber kehidupan bagi kemashlahatan dunianya.

Dalam memposisikan ‘Arab’ dan Indonesia itu hendaklah menempatkan keduanya sebagai kedua orang tua, yaitu sosok ayah dan sosok ibu.

Logikanya, ‘Arab’ itu ibarat seorang ayah yang mengantarkan muslim Indonesia menjadi dewasa dan mandiri, hingga dapat mengenal ajaran Islam secara baik dan benar dari sumber Alquran, Hadits dan hasil Ijma para shahabat serta kitab-kitab para ulama Salaf yang berbahasa Arab.

Sedangkan Indonesia itu ibarat seorang ibu (pertiwi) yang mengandung dan melahirkan serta membesarkannya hingga menjadi dewasa.

Sebagai muslim Indonesia, maka mencintai Indonesia itu sudah benar, tapi membenci ‘Arab’ adalah kesalahan besar.

Para pembenci ‘Arab’ itu pertanda orang munafiq bahkan kafir menurut Rasulullahi, sebagaimana dalam sabda beliau SAW:

حب العرب ايمان وبغصهم نفاق

Mencintai ‘Arab’ itu pertanda iman dan membencinya itu pertanda munafiq (HR. Al-Hakim).

Dalam riwayat Imam At-Thabarani dan Al-hakim yang lainnya, Rasulullah SAW bersabda:

حب قريش ايمان وبغصهم كفر، حب العرب ايمان وبعضهم كفر

Mencintai bangsa Quraisy itu pertanda iman dan membencinya itu pertanda kafir. Mencintai bangsa Arab itu pertanda iman dan membencinya pertanda kafir. Wallahu a’lam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *