MEMAHAMI ISTILAH SALAFIYAH, MUWAHHIDUN, WAHABI DAN SALAFI

by

Yang dimaksud oleh ulama sebagai “Wahabi” yang sesat adalah satu bentuk penisbatan kepada Abdul Wahhab bin Rustum yang hidup di abad 2 H di Ethiopia. Sangat perlu diketahui bahwa Abdul Wahhab bin Rustum ini adalah seorang yang berpaham Khawarij.

Wartapilihan.com, Depok– Adapun Syaikh Muhammad Abdul Wahhab At-Tamimi An Najdi yang hidup di abad 12 H di Nejed, beliau adalah mujaddid ( reformis ) dan muslih.
Beliau seorang Muwahhid yang menyerukan untuk kembali kepada manhaj Salafush Shaleh, terutama dalam hal Aqidah Tauhid.
Beliau tak pernah menyebut dakwahnya sebagai dakwah “Wahabi” dan bahkan sebagai “Salafi” pun tidak.
Beliau bersama pengikutnya di masa itu menyebut kelompok dakwah mereka sebagai “Muwahhidun”, ( silakan buka buku-buku sejarah dan berbagai ensiklopedia yang mencatat berbagai Kelompok dan Aliran-Aliran Agama ).

Sebutan “Wahabi” kepada dawah beliau adalah datang dari orang-orang ( kaum sufi dan tarekat sesat serta kaum pemuja kubur ) yang membenci dan memusuhi dakwah Tauhid yang diserukan oleh beliau.

Adapun sebutan dakwah Salafi datangnya kemudian yang diserukan oleh Syaikh Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha di Mesir.
Sedangkan di Jazirah Arab oleh Syaikh Nashiruddin Al Albani dan murid-muridnya, di antaranya Syaikh Robi’.

Adapun Syaikh Bin Baz dan murid-muridnya seperti Syaikh Utsaimin dan Syaikh Fauzan, tidak pernah mengklaim sebagai ulama kelompok Salafi.
Mereka memang mendakwahkan manhaj Salafiyah namun tidak mengklaim sebagai Salafi.
Bagi mereka sebutan Salafi adalah kata sifat, yaitu orang yang menyifati aqidah Salafush Shaleh.
Jadi bukan klaim kelompok.

Kembali kepada istilah “Wahabi” sesat yang ditujukan kepada Syaikh Muhammad Abdul Wahhab At-Tamimi, itu salah alamat, adalah satu bentuk fitnah keji karena dakwah yang dibawa oleh Syaikh Muhammad Abdul Wahhab At-Tamimi, bukanlah suatu yang baru, tapi adalah meneruskan dakwah tauhid yang diajarkan oleh ulama-ulama sebelumnya, antaranya Imam Ahmad Ibnu Hanbal, Syaikh Ibnu Taimiyah dan murid-muridnya.
Para pencatat sejarah dakwah, menyebut dakwah tersebut adalah dakwah salafiyah.

( Iwan Hasanul Akmal )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *