Kumandang Adzan di Swedia

by
foto:http://www.iphone.afp.com

Sebuah masjid di Swedia diperbolehkan mengumandangkan adzan untuk shalat Jumat.

Wartapilihan.com, Stockholm –Polisi Swedia pada hari Selasa (8/4) memberikan izin untuk masjid mengadakan adzan untuk shalat Jumat. Hal tersebut memicu perpecahan di antara politisi dan publik lima bulan menjelang pemilu.

Izin polisi yang berlaku selama satu tahun telah menimbulkan kekhawatiran di antara beberapa politisi bahwa itu akan memperburuk ketegangan budaya, sementara yang lain mempertahankan sikap netral dari pemilihan umum 9 September nanti.

“Adzan tidak akan memperkuat integrasi (di kota selatan Vaxjo), tetapi itu akan lebih berisiko menarik kota lebih jauh terpisah,” kata Dewan Kota, Anna Tenje, dari partai yang konservatif kepada Kantor Berita TT.

Namun, Perdana Menteri Sosial Demokrat Swedia, Stefan Lofven, mengatakan bahwa mengakhiri segregasi harus dilakukan dengan bergandengan tangan, menanggulangi pengangguran, dan memastikan sekolah dan lingkungan memiliki standar yang tinggi.

“Seluruh masyarakat di Swedia dibangun dari agama yang berbeda,” katanya kepada TT.

Menurut sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh perusahaan riset sosial SIFO dan diterbitkan oleh TV4 pada bulan Maret, 60 persen responden mengatakan mereka ingin melarang adzan dari masjid di Swedia.

Perbedaan Membuat Lebih Kuat

Polisi mengatakan dalam pernyataan mereka bahwa masjid di Vaxjo akan diizinkan untuk mengadakan Adzan setiap Jumat selama 3 menit 45 detik.

Pemimpin Partai Demokrat Kristen, Ebba Busch Thor, yang menentang keputusan tersebut, mengatakan bahwa “orang-orang tidak perlu mendengarnya di rumah mereka.”

Polisi mengatakan volume pengeras suara masjid tidak diperbolehkan melebihi tingkat tertentu sehingga tidak berisiko mengganggu tetangga di dekatnya. Mereka menambahkan keputusan itu berdasarkan pada hukum ketertiban umum bangsa dan bukan pada agama.

Masjid Vaxjo adalah masjid ketiga yang diizinkan untuk mengadakan adzan, mengikuti satu masjid di pinggiran kota Stockholm dan satu masjid lagi di tenggara negara itu.

Avdi Islami, juru bicara komunitas Muslim di Vaxjo, mengatakan ribuan Muslim mengunjungi masjid setiap tahun dan menyamakan adzan dengan bunyi lonceng gereja.

“Kami memiliki masyarakat yang berbeda karena itu lebih baik untuk memikirkan perbedaan yang membuat kami lebih kuat,” katanya kepada TT.

Sulit untuk mengetahui dengan tepat berapa banyak Muslim di Swedia, tetapi Badan Dukungan untuk Kepercayaan Masyarakat Swedia memperkirakan jumlahnya sekitar 400.000 jiwa.

Ketika Demokrat Swedia sayap kanan meningkat, dengan sekitar 20 persen dukungan menurut jajak pendapat terakhir, masalah utama selama kampanye pemilu diperkirakan adalah perawatan kesehatan, pendidikan, dan imigrasi. Demikian dilaporkan AFP.

Moedja Adzim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *