Badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, masih mengalami krisis keuangan untuk menutupi anggaran mereka, menyusul sikap AS yang memotong dana sumbangan.
Wartapilihan.com, New York —Satu bulan setelah pemerintahan Trump mengumumkan pemotongan dana drastis ke badan PBB untuk pengungsi Palestina, hanya satu negara, Kuwait, yang telah melangkah maju untuk menawarkan dana tambahan, kata pejabat senior UNRWA, Jumat (9/2)
Amerika Serikat mengumumkan pada bulan Januari bahwa mereka akan memberikan $60 juta kepada UNRWA – lebih kecil dari kontribusi tahunan sebesar $350 juta yang sebelumnya yang telah diberikannya untuk anggaran agensi.
Kuwait masuk untuk menyumbang $900 ribu dan sekitar 15 negara donor, termasuk Swedia dan Jepang, memutuskan mempercepat sumbangan mereka untuk menjaga agar UNRWA tetap berjalan, kata perwakilan UNRWA di New York, Peter Mulrean.
Namun, Mulrean mengatakan kepada wartawan di kantor pusat PBB bahwa agen tersebut menghadapi “krisis keuangan eksistensial” karena berusaha untuk mengisi celah dari pemotongan dana AS.
Amerika Serikat adalah donor tunggal terbesar untuk UNRWA yang menyediakan sekolah dan klinik kesehatan untuk 5,3 juta pengungsi di wilayah Palestina, Yordania, Lebanon, dan Suriah.
Bulan lalu, Duta Besar AS Nikki Haley mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak akan memberikan bantuan kepada orang-orang Palestina sampai mereka sepakat untuk “kembali ke meja perundingan” dan mencapai kesepakatan damai dengan Israel.
“AS belum menjelaskan alasan di balik keputusannya sebesar $60 juta,” kata Mulrean, menambahkan bahwa Washington tidak mempresentasikan kekhawatiran tentang reformasi.
Dalam sebuah wawancara dengan Voice of America, Haley mengatakan bahwa UNRWA perlu direformasi karena mereka menganggap “orang Palestina sebagai pengungsi” dan “apa yang mereka ajarkan di sekolah belum tentu cara yang tepat untuk menyelesaikan sesuatu.”
UNRWA telah berulang kali dituduh mempromosikan sentimen anti-Israel di sekolah-sekolah, sebuah tuduhan yang ditolak dengan tegas.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres akan menghadiri konferensi donor untuk UNRWA yang akan diadakan bulan depan di Jenewa untuk mengisi kekurangan pendanaan, namun tetap tidak jelas apakah Amerika Serikat akan hadir.
Direktur UNRWA untuk Tepi Barat, Scott Anderson, mengatakan bahwa semua layanan agen tetap dan terus berjalan untuk saat ini, namun keputusan tersebut telah membuat banyak orang Palestina cemas.
“Orang-orang takut dan khawatir tentang dampak hal ini bagi mereka, keluarga mereka dan masa depan mereka,” katanya. Demikian dilaporkan AFP.
Moedja Adzim