Konsumsi Kedelai Meningkatkan Risiko Kanker Prostat

by
https://manfaatnyasehat.com

Tidak selamanya kedelai baik untuk kesehatan, terutama pada pria. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kebanyakan konsumsi kedelai bisa meningkatkan risiko kanker prostat agresif.

Wartapilihan.com, Jakarta –Kedelai sering diklaim sejumlah ilmuwan memberikan manfaat bagi kesehatan. Salah satu manfaatnya adalah mencegah timbulnya penyakit osteoporosis atau keropos tulang. Kedelai mengandung banyak isoflavon yang bisa merangsang produksi hormon estrogen. Estrogen berperan meningkatkan massa tulang.

Namun, anjuran tersebut agaknya hanya berlaku untuk wanita. Sebab bila dikonsumsi banyak oleh pria, justru menimbulkan risiko yang tidak menguntungkan: meningkatkan risiko terkena penyakit kanker prostat agresif.

Hal tersebut setelah Dr. Jianjun Zhang, dari Fairbanks School of Public Health, Indiana University, Indianapolis, Amerika Serikat, berhasil membuktikan bahwa senyawa isoflavon dalam makanan juga dapat mempengaruhi risiko kanker prostat.

Untuk mengetahui apakah diet atau tidak isoflavon mempengaruhi risiko kanker prostat, Zhang dan koleganya menganalisis data 27.004 pria yang terlibat dalam bagian dari Uji Coba Kanker Prostat, Paru, Kolorektal, dan Ovarium.

Seperti dilansir situs medicalnewstoday.com (8/11/2017), tim tersebut mengidentifikasi 2.598 kasus kanker prostat yang di derita para pria. Dari kasus tersebut, 287 di antaranya merupakan penderita kanker prostat stadium lanjut. Kemudian, pasien kanker tadi diminta mengisi kuesioner mengenai diet. Para peneliti menggunakan data dari kuesioner tersebut untuk menilai asupan makanan yang kaya isoflavon.

Walhasil, mereka yang mengonsumsi makanan yang kaya isoflavon memiliki risiko lebih besar terkena kanker prostat stadium lanjut, ketimbang pria yang tidak mengonsumsi makanan yang mengandung isoflavon. Ini berarti kankernya telah menyebar dari kelenjar prostat ke tempat yang jauh. Para peneliti tidak menemukan hubungan yang signifikan antara diet isoflavon dengan risiko kanker prostat non-lanjut. Temuan tersebut dimuat dalam International Journal of Cancer.

Zhang mengatakan: “Penting untuk memahami etiologi dan pencegahan kanker prostat, namun perlu dikonfirmasi dalam studi epidemiologi yang lebih banyak di antara populasi dengan beragam kebiasaan makan.”

Kedelai dan produk kedelai – seperti miso, tempe, dan tahu – mengandung konsentrasi tertinggi isoflavon. Sumber makanan lainnya termasuk akar kudzu dan kacang kentang. Karena selama ini banyak mengaitkannya dengan risiko osteoporosis, sehingga banyak yang mengonsumsinya dalam bentuk kacang hijau, tempe, tahu, dan lain-lain.

Padahal kanker prostat juga tak boleh diabaikan. Kanker prostat merupakan salah satu jenis kanker  paling umum di kalangan pria di Amerika Serikat, setelah kanker kulit. Tahun ini, diperkirakan sekitar 161.360 kasus baru kanker prostat akan didiagnosis di negeri Paman Sam, dan lebih dari 26.000 pria akan meninggal akibat penyakit ini. Sedangkan di dunia, menurut perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 1,1 juta pria di seluruh dunia didiagnosis menderita kanker prostat. Dari jumlah itu, 307.000 meninggal dunia.

Sementara itu, data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan pasien kanker prostat berjumlah 13.600 orang pada tahun 2012. Sebanyak 9.191 di antaranya meninggal dunia. Empat tahun berselang meningkat menjadi 15.000 kasus. Bahkan saat ini, kanker prostat menempati urutan keenam dalam daftar penyakit yang banyak menghilangkan nyawa di Indonesia.

Kanker prostat khusus mengenai pria, sebab hanya pria yang memiliki prostat. Prostat adalah kelenjar yang terletak di dalam kandung kemih. Ia berfungsi mengeluarkan air mani pada saat ejakulasi.

Sebelum menjadi kanker, pasien biasanya menderita pembesaran kelenjar prostat. Untuk memastikan potensinya bakal terkena kanker ini, pasien biasanya harus menjalani pemeriksaan darah untuk mengukur kadar prostate spesific antigen (PSA). Apabila berlebih, maka risiko terkena kanker prostat akan meningkat.

Pasien yang menderita kanker prostat akan mengalami beberapa gejala, antara lain, buang air kecil sedikit-sedikit tapi sering. Pasien merasa kencingnya tidak tuntas, terutama saat malam hari. Kemudian pasien merasa nyeri ketika buang air kecil, kandung kemih selalu penuh, sehingga ada rasa keinginan untuk kencing. Bila sudah parah, urinnya ada warna darah, apalagi ketika terjadi ejakulasi.

Helmy K

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *