Kamp Untuk Rohingya

by
foto:https://storage.googleapis.com

Myanmar sedang membangun kamp pertama untuk etnis Rohingya yang kembali dari Bangladesh.

Wartapilihan.com, Yangon –-Seorang pejabat tinggi Myanmar mengatakan Senin bahwa sebuah kamp untuk menampung pengungsi Rohingya Muslim dan Hindu yang kembali dari Bangladesh dijanjikan akan rampung pada pekan depan.

Lebih dari 650.000 Muslim Rohingya melarikan diri ke Bangladesh sejak militer Myanmar melancarkan tindakan brutal pada Agustus tahun lalu menyusul serangan terhadap pos polisi oleh sebuah kelompok militan. Meskipun tentara Myanmar mengklaim bahwa ini adalah operasi pembersihan terhadap para teroris, PBB, Amerika Serikat, dan negara-negara lain mengatakan bahwa operasi tersebut adalah “pembersihan etnis” untuk menghapuskan Rohingya dari negara tersebut.

Myanmar dan Bangladesh menandatangani sebuah kesepakatan pada bulan November untuk memulangkan Rohingya dan membentuk sebuah kelompok kerja bulan lalu guna mengawasi pemulangan orang-orang yang telah melarikan diri dari kekerasan di bagian utara negara bagian Rakhine, bagian barat Myanmar.

Win Myat Aye, Menteri Kesejahteraan Sosial, Bantuan dan Pemukiman Kembali, mengatakan bahwa Myanmar mengadakan pertemuan hari Senin (15/1) dengan pejabat Bangladesh di Ibu Kota Naypyitaw untuk membahas logistik berapa banyak Rohingya yang diizinkan memasuki Myanmar dan bagaimana mereka akan didata untuk ditempatkan di kamp.

Pejabat berencana untuk memulai proses pemulangan dari 23 Januari.

“Kami berencana dapat menerima orang-orang yang kembali pada pekan depan dan kami yakin ini akan selesai tepat waktu,” kata Win Myat Aye.

Badan Pengungsi PBB mengatakan bahwa pihaknya tidak terlibat dalam proses tersebut, namun bersedia memainkan “peran konstruktif” dalam prosesnya jika diizinkan, khususnya untuk mendaftarkan para pengungsi dan membantu menentukan apakah mereka akan kembali ke Myanmar secara sukarela.

 

“Keterlibatan kami dalam proses dan akses penuh kami ke daerah-daerah yang kembali di Myanmar dapat membantu membangun kepercayaan untuk semua pihak, termasuk para pengungsi,” kata Vivian Tan, petugas komunikasi regional senior UNHCR.

Dalam kesepakatan November, pemerintah sipil Myanmar yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi, berjanji mengambil tindakan menghentikan arus keluar Rohingya ke Bangladesh dan memulihkan keadaan normal di wilayah tersebut. U.N dan kelompok hak asasi manusia mendesak pemerintah Myanmar memastikan kembalinya pengungsi Rohingya yang aman dan sukarela.

Banyak yang mempertanyakan apakah Rohingya akan kembali ke Myanmar dalam situasi saat ini.
Menteri Luar Negeri Jepang dalam sebuah kunjungan ke Myanmar pekan lalu mendesak pemerintah Suu Kyi menjamin kembalinya pengungsi yang aman dan sukarela.

Media pemerintah di Myanmar melaporkan pada hari Senin (15/1) bahwa camp Hla Po Khaung seluas 124 hektar akan menampung sekitar 30.000 orang di 625 bangunan dan setidaknya 100 bangunan akan selesai pada akhir bulan ini. Ini adalah kamp pertama yang dibangun dalam proses pemulangan. Demikian dilaporkan Associated Press.

Moedja Adzim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *