Jabatan Itu Ternyata Tidak Menyenangkan

by
foto:istimewa

Oleh: KH. Luthfi Bashori

Saat ini, banyak di tengah kalangan masyarakat terjadi perebutan jabatan, bahkan tak jarang hingga berbuah pertengkaran dan permusuhan. Entah itu perebutan jabatan dalam organisasi umum maupun agama, atau jabatan di perkumpulan sebuah perkampungan, demikian juga jabatan di kalangan pemerintahan kota, bahkan perebutan jabatan di lingkup pemerintahan yang terkait kenegaraan.

Wartapilihan.com, Jakarta —Para penggila jabatan itu sering kali tidak menyadari, bahwa jabatan yang direbut itu ternyata kelak akan menyulitkan dirinya saat maut menjemput. Apalagi jika jabatan tersebut menjadi fitnah dunia bagi dirinya, misalnya karena demi mendapatkan jabatan, hingga berani menghalakan segala cara bahkan berani menerjang  keharaman.

Coba dicermati, apa yang disampaikan oleh Sy. Abu Syumasah RA yang mengisahkan, bahwa ia dan beberapa orang shahabat mengunjungi Sy. Amr bin ‘Ash RA salah seprang shahabat Nabi, saat menjelang kewafatannya. Waktu itu Sy. Amr bin ‘Ash sedang menangis tersedu-sedu dan menghadap dinding karena merasakan kesedihan yang sangat.

“Wahai ayahku,” ucap anak Sy. Amr bin ‘Ash, “Bukankah Rasulullah SAW pernah menyampaikan berita gembira kepadamu dengan hal ini dan bukankah Rasulullah SAW pernah menyampaikan berita gembira kapadamu tentang hal itu.” (maksudnya tentang keutamaan Sy. Amr  bin ‘Ash).

Lalu Sy. Amr bin ‘Ash berpaling memandang anaknya dan berkata, “Sungguh, sebaik-baik yang saya persiapkan adalah kesaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah.”

Setelah terdiam sejenak, Sy. Amr bin ‘Ash melanjutkan, “Saya telah mengalami tiga zaman. Pertama, saya pernah membenci Rasulullah SAW. Barangkali tidak ada seorang pun yang memebencinnya melebihi saya. Waktu itu tidak ada yang saya inginkan, kecuali membunuh beliau SAW. Seandainya saya meninggal waktu itu, pastilah saya termasuk ahli neraka.”

Para shahabat yang mendampinginya hanya terdiam mendengarkan dengan seksama.

“Kedua, ketika Allah SWT memasukkan hidayah (petunjuk) Islam ke dalam hati saya,” ujar Sy. Amr bin ‘Ash RA lagi.

“Saya mendatangi Rasulullah SAW. Saya katakan kepada beliau, “Ulurkanlah tangan kananmu karena saya akan berbai’at (berjanji setia) kepadamu. Setelah beliau mengulurkan tangan kanannya, saya pun menariknya. Beliau bertanya, ‘Ada apa, Amr ?’

Saya menjawab, ‘Saya ingin mengajukan syarat.’

Nabi SAW bertanya, ‘Apakah syarat yang engkau maksud ?’

Saya katakan, ‘Saya ingin dosa-dosa saya di ampuni.’

Nabi SAW bersabda, ‘Ketahuilah bahwa Islam meghapus dosa-dosa sebelumnya.”

Semua yang mendampingi Sy. Amr bin ‘Ash masih terdiam membisu.

Sy. Amr bin ‘Ash RA menyatakan, “Pada saat itu tidak ada yang saya cintai melebihi cinta saya kepada Rasulullah SAW, dan tidak ada orang yang lebih mulia di hadapan saya melebihi beliau SAW sehingga saya tidak sanggup memandang wajah beliau SAW karena mengaggumkannya. Sekiranya saya di minta menerangkan sifat-sifat beliau, niscaya saya tidak mampu menerangkannya karena saya tidak mampu menatap wajah beliau dengan mata saya. Andai waktu itu saya meninggal, besar harapan saya menjadi ahli sorga.

Ketiga, ketika saya memegang beberapa jabatan, saya tidak tahu bagaimana keadaaan diri saya (apakah masih tetap baik atau sudah menjadi rusak). Karena itu, jika saya meninggal dunia, janganlah saya diiringi dengan tangisan dan ratapan. Apabila kalian mengubur saya, cepat-cepatlah menimbun tanah. Lalu berdirilah kalian di sekitar kubur saya selama sekitar perkiraan tukang jagal menyembelih dan membagi-bagikan daging sembelihannya, hingga saya merasa senang dengan keberadaan kalian (yang sedang mendoakan saat).” (HR. Muslim).

Dari hikayat di atas, ada makna yang tersirat bahwa Sy. Amr bin ‘Ash sangat khawatir terhadap jabatan yang pernah diembannya saat beliau menjadi penghuni kuburan, karena akan banyak pertanyaan dari malaikat Munkar dan Nakir terkait urusan jabatan dan keadilan,termasuk yang terkait dengan kemashlahatan akhirat dari warga yang dipimpinnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *