Oleh: Inayatullah Hasyim
Salah satu hal yang mengancam seorang pilot pesawat adalah hypoxia. Yaitu, kondisi ketika seorang penerbang berada di udara, dan tanpa disadari olehnya, dia mengalami kekurangan oksigen. Gejala seseorang mengalami hypoxia, antara lain, adalah dada terasa sesak namun dia mengalami rasa senang (euforia) yang berlebih.
Wartapilihan.com, Jakarta –Hal yang sama mungkin pernah Anda rasakan ketika naik gunung. Saat berada di puncak, Anda merasa sesak tapi ingin berteriak dan tertawa-tawa. Padahal sesungguhnya Anda sedang mengalami hypoxia.
Perbedaan hypoxia yang Anda alami dengan seorang pilot adalah Anda tidak bergerak, sedangkan pilot tengah mengemudikan pesawat. Dan, tahukah Anda bahwa kecepatan rata-rata pesawat komersial adalah tiga ratus meter per-detik? Jadi, kalau seorang pilot mengalami hypoxia dalam lima detik saja, misalnya, maka dia telah kehilangan kontrol atas pesawatnya sejauh satu setengah kilometer.
Allah SWT menggambarkan, seorang yang tidak beriman seakan “penerbang” yang mengalami hypoxia itu, dalam firman-Nya,
فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ ۖ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ ۚ كَذَٰلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ — الانعام: 125
Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa pada orang-orang yang tidak beriman. (QS Al-An’am: 125).
Masya Allah, empat belas abad lalu, ketika belum ada teknologi penerbangan, Allah telah mengingatkan bahwa meskipun kaya raya dan penuh tawa canda, seorang yang tak mendapat hidayah itu sesungguhnya mengalami sesak dada layaknya seorang pilot yang mengalami hypoxia di angkasa sana. Wallahua’lam bis showab.