Heboh Pemilihan Rektor IPB (3)

by
Arif Satria dan Yonny Koesmaryono. Foto: Istimewa

“Ketiga calon rektor itu alhamdulillah pada suka ngaji,” kata Prof Didin Hafidhuddin, mantan koordinator dosen agama Islam di IPB kepada Warta Pilihan hari ini (10/10). Selain itu, Didin juga mengharapkan calon-calon rektor itu menguatkan kedekatan dengan masyarakat atau umat.

Wartapilihan.com, Jakarta –“Membela kaum dhuafa terutama petani dan nelayan, berpihak pada kejujuran dan kebenaran dan menghidupkan suasana religius dalam kampus dan lain-lain,” terang tokoh Islam dan Ketua Sekolah Pasca Sarjana UIKA Bogor ini.

Tiga calon rektor, Prof Yonny Koesmaryono, Dr Arif Satria dan Prof Prof Muh Yusram Massijaya kini sedang bersaing ketat untuk menjadi orang nomer satu di kampus ternama Bogor, 2017-2022.

Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, MS dilahirkan di Cirebon, 28 Desember 1958. Ia meraih gelar Sarjana Pertanian (1980) dan Master of Science in Agroclimatology (1985) di Institut Pertanian Bogor. Gelar Ph.D-nya diraih di United Graduate School of Agricultural Sciences-Ehime University, Jepang pada tahun 1996.

Prof Yonny, adalah Guru Besar Tetap pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Saat ini ia menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB (2007-Sekarang), serta pernah menjadi Dekan Fakultas dan Matematika IPB (2003 – 2007). Selain itu ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Perhimpunan Metereologi Pertanian Indonesia (2003-2007), Ketua Tim Pokja Nasional SNMPTN – SBMPTN (2008 – 2010 dan 2016), Ketua Tim Pokja Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK) untuk Papua dan Papua Barat (2012 – Sekarang), Ketua Tim Pokja Program KKN Kebangsaan (2014 – Sekarang), Ketua Tim Pokja Program Beasiswa Bidik Misi (2010 – sekarang), Dewan Pakar Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwilsus Bogor, (2011 – sekarang) dan lain-lain.

Selain pernah mendapat penghargaan Satya Lencana Karya Satya dari Presiden RI beberapa kali, Yonny juga pernah menjadi Dosen Teladan III Tingkat IPB 1998 dan Dosen Teladan I Tingkat FMIPA IPB 1998. Ia juga menulis beberapa kali artikel ilmiah di jurnal internasional.

Pesaingnya, Dr Arif Satria jauh lebih muda, 13 tahun selisih umurnya. Arif yang lahir di Pekalongan, 17 September 1971 ini menempuh Pendidikan S1 Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian di IPB. Ia kemudian melanjutkan janjang pendidikan S2 Sosiologi Pedesaan di almamater yang sama. Arif meraih gelar Ph.D-nya di Marine Policy di Kagoshima University, Jepang. Saat ini ia mendapat amanah sebagai Dekan Fakultas Ekologi Manusia (Fema), Institut Pertanian Bogor (2010-sekarang).

Selain itu, Arif juga menjadi Penasehat Menteri kelautan dan Perikanan (2012-sekarang) dan pernah menjadi Ketua Umum Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (2010-2014). Arif juga aktif terlibat dalam penyusunan berbagai kebijakan kelautan dan perikanan sejak tahun 2002 : Penyusunan UU Perikanan 31/2004, Revisi UU Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Penyusunan Konsep Ekonomi Biru, dan sejumlah Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri.

Arif juga aktif menulis masalah ekologi-politik di berbagai media cetak nasional, seperti : Republika, Kompas, Gatra, Koran indo dan lain-lain. Tulisan-tulisannya juga dimuat di jurnal internasional, seperti : Journal of Marine Policy (Elsevier), Journal of Environment and Development (SAGE Publications), Journal of Environment, Development and Sustainability (Springer) dan lain-lain.

Selain Dr Arif Satria, pesaing Prof Yonny adalah Prof Dr Muh Yusram Massijaya. Prof Yusram lahir pada 24 November 1964. Ia adalah Guru Besar di Fakultas Kehutanan IPB. Ia meraih gelar Ph D-nya di Tokyo University, Jepang. Sedangkan S1 dan S2-nya diselesaikan di almamaternya IPB. Ia menekuni spesialisasi ilmu Biokomposit. Artikel-artikelnya banyak dijumpai di jurnal-jurnal internasional.

Tiga nama Calon Rektor IPB ini menyisihkan tiga nama bakal calon rektor lainnya yang masuk dalam enam nama bakal calon rektor IPB yaitu Dr Agus Purwito, Prof Hermanto Siregar, dan Prof Luki Abdullah.

Pengumuman tiga nama calon rektor disampaikan oleh Ketua MWA IPB, Prof Muhamad Achmad Chozin usai Rapat Pleno Senat Akademik IPB yang berlangsung di lantai 6 gedung Rektorat Andi Hakim Nasoetion. Rapat Pleno itu berlangsung kemarin (9/10), bersifat tertutup dan diikuti semua anggotanya, 61 orang.

Kini pemilihan rektor IPB memasuki babak akhir. Tiga nama yang terpilih melalui mekanisme Rapat Pleno Senat Akademik ini, selanjutnya diserahkan kepada Majelis Wali Amanat (MWA) selaku pengambil keputusan tertinggi IPB. Chozin menyatakan bahwa proses pemilihan rektor terpilih IPB periode 2017-2022 akan dilaksanakan antara tanggal 13-17 November 2017 mendatang.

Anggota MWA IPB Periode 2014-2019, berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 162/MPN.A4/KP/2014 tanggal 3 Juli 2014, adalah: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan; Rektor Institut Pertanian Bogor; Prof. Dr. Ir. Muhamad Achmad Chozin, M.Agr.; Prof. Dr. Ir. Aunu Rauf, M.Sc.; Prof. Dr. Drh. Fachriyan H. Pasaribu; Prof. Dr. Ir. Tun Tedja Irawadi, MS; Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, MS; Prof. Dr. Ir. Rizal Sjarief Sjaiful Nazli, DESS; Prof. Dr.Ir. Erika B. Laconi; Prof. Dr. Ir. Roedhy Poerwanto, M.Sc.; Dr. Ir. Ahmad Mukhlis Yusuf; Dr. (Hc) Chairul Tanjung, MBA; Dr. Sugiharto, SE, MBA; Erick Thohir, MBA; Dr. Cahyono Tri Wibowo; Ir. Bambang Hendroyono, MM; dan Diki Saefurohman.

Walhasil, dari tiga calon itu, nampaknya Prof Yonny Koesmaryono dan Dr Arif Satria bersaing ketat. Siapa yang akan terpilih?

Rokim Askar, mantan Ketua Himpunan Profesi Mahasiswa Agrometeorologi IPB punya pengalaman berkesan dengan Prof Yonny. “Ada kejadian menarik. Saat saya menjadi Ketua Himpro, waktu Ospek, anak-anak mahasiswa baru bersihkan ruang Aula Kantor Pusat (AKP) IPB, ternyata kran air terbuka (mungkin oleh mahasiswa) saat pompa air mati. Begitu pompa air hidup, maka air mengalir semalaman. Maka banjirlah ruang atas AKP dan mengguyur semua dokumen pejabat MIPA di lantai bawah. Pak Yonny sebagai dekan waktu itu tidak marah. Beliau melindungi kita, walau rusak semua properti pentingnya,”kenang Rokim kepada Warta Pilihan. II

Izzadina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *