Harun Yahya ditangkap pihak keamanan Turki dengan berbagai tuduhan. Banyak yang tidak mengetahui bahwa tokoh tersebut dianggap menyimpang di negaranya.
Wartapilihan.com, Istanbul –Adnan Oktar atau yang lebih dikenal dengan nama Harun Yahya ditangkap kepolisian Turki pada Rabu (11/7). Oktar dijerat dengan pasal berlapis dengan tuduhan pencucian uang, membentuk organisasi kriminal, pelecehan seksual terhadap anak-anak, penyiksaan, pencatatan ilegal data pribadi, dan spionase politik dan militer.
Oktar disebut oleh media internasional sebagai penginjil kontroversial. Sempat dikenal luas pada tahun 1990-an dengan buku dan videonya yang menentang teori evolusi dan narasi anti-semit serta teori konspirasi, kini Oktar banyak dicemooh di negaranya, Turki. Berikut adalah fakta menarik mengenai Adnan Oktar alias Harun Yahya dan penangkapannya.
Pro-Israel
Adnan Oktar dengan nama pena Harun Yahya pernah membuat buku kontroversial mengenai Yudaisme dan Freemasonry. Bahkan ia menuduh bahwa dua kelompok itu memanfaatkan kekuatan mereka “untuk mengikis nilai spiritual, agama, dan moral orang-orang Turki dan membuat mereka seperti binatang.”
Bahkan, pada tahun 1996, Oktar menulis buku berjudul “The Holocaust Lie” yang mengklaim bahwa “apa yang disebut sebagai Holocaust adalah kematian beberapa orang Yahudi karena tifus selama perang dan kelaparan menjelang akhir perang yang disebabkan oleh kekalahan orang Jerman.”
Pada tahun 2006, ia menerbitkan sebuah buku yang menegaskan Holocaust, berjudul “The Holocaust Violence”, yang menyatakan: “Nazi menjadikan orang Yahudi Eropa sebagai kekejaman yang tak terbantahkan dan tak termaafkan selama Perang Dunia II. Mereka menghina dan merendahkan jutaan warga sipil Yahudi, memaksa mereka dari rumah mereka dan memperbudak mereka di kamp-kamp konsentrasi dalam kondisi yang tidak manusiawi. Tentu saja orang-orang Yahudi, yang 5,5 juta orang tewas di kamp-kamp konsentrasi, adalah korban terburuk kebiadaban Nazi.”
Oktar yang awalnya terkenal sebagai anti-semit kemudian menjadi pembela Yahudi, terutama sikapnya yang pro terhadap Israel.
Oktar telah menjadi pembawa acara untuk banyak tokoh Israel di acara TV-nya, termasuk aktivis Temple Mount dan MK Yehudah Glick, Menteri Komunikasi Ayoub Kara, dan beberapa rabi Ortodoks. Dia telah dipuji karena pandangan pro-Israel, termasuk menegaskan hubungan antara orang-orang Yahudi dan Yerusalem dan Tanah Israel.
Dia telah mendukung hak-hak orang Yahudi dan Kristen untuk berdoa di kompleks Temple Mount yang diperebutkan di Yerusalem, tempat tersuci dalam Yudaisme dan ketiga paling suci bagi umat Islam, yang menyebutnya sebagai Al-Haram Al-Sharif.
Wanita, Senjata, dan Konspirasi Inggris
Oktar adalah pembawa acara talk show di saluran televisinya, A9, tempat dia mencampur diskusi tentang Islam dan menari dengan wanita yang dia sebut “anak kucing”.
Dia dikecam oleh otoritas keagamaan Turki. Ali Erbas, kepala agensi urusan agama Diyanet Turki awal tahun ini mengatakan bahwa Oktar “kemungkinan kehilangan keseimbangan mentalnya”.
Rekaman video menunjukkan Oktar dan tersangka lainnya dikawal ke rumah sakit untuk pemeriksaan medis sebelum diinterogasi oleh polisi. Ia bersama pengikutnya mendapatkan cemoohan di luar rumah sakit tersebut.
Pada 1990-an, ia merekrut ratusan wanita dan pria muda ke dalam kelompoknya, yang oleh banyak orang Turki dianggap sebagai aliran sesat.
Menurut harian Turki, Hurriyet, pasukan keamanan menyita gudang senjata, rompi antipeluru dan kendaraan lapis baja di kediaman Oktar. Oktar tertangkap ketika dia mencoba melarikan diri, tambah harian itu.
Ketika ditangkap, Oktar mengatakan bahwa penangkapannya merupakan kospirasi Inggris terhadapnya. “Ini adalah konspirasi oleh negara bagian Inggris yang mendalam,” katanya kepada wartawan saat dia dikawal dari mobil polisi ke rumah sakit.
Moedja Adzim