Orang kafir sekular bersama sekutu dan para buzzernya menyangka bahwa mereka akan berhasil memadamkan cahaya Allah. Tidak. Sama sekali tidak. Itu hanya angan-angan mereka saja yang akhirnya lenyap bagaikan fatamorgana.
Wartapilihan.com, Depok– Ad dienul haq ini tidak akan dapat dipadamkan walaupun mereka bersama orang-orang sejenis mereka berkumpul seluruh dunia memeranginya.
Tak mungkinlah kesesatan mengalahkan kebenaran.
Pastilah orang cerdas akan menjadikan kebenaran sebagai pilihan.
Oleh karena itu mereka pasti dikalahkan.
Dan adapun diri-diri kita hanya berkewajiban menyampaikan kebenaran.
Dan dengan kebenaran itulah mereka dikalahkan.
Agama sekular dengan aqidah liberalnya sekalipun tidak diperangi, mereka pasti kalah dan hancur pada akhirannya bagaikan kayu api yang membakar dirinya sendiri karena mereka akan saling memangsa.
Mereka menjadi predator ganas bagi sesamanya.
Mereka saling bantai karena peradaban yang dibangun bukanlah peradaban perdamaian dan keselamatan, melainkan peradaban yang meramu harakiri.
Peradaban materialistik yang tamak dan rakus yang menguras kekayaan alam dan mempersempit hutan, yang menguras isi bumi, yang meraksasakan industri.
Dari industri yang diraksasakan di atas dasar kerakusan itu akhirnya mengalirkan limbahnya ke laut dan ke udara, mencabik ozon yang akhirnya meningkatkan panas bumi, mencairkan gletser -gletser di kutub lalu menenggelamkan pulau-pulau kecil dan kota-kota pantai di seluruh dunia.
Kelihatannya saja mereka bersatu, padahal mereka bercerai berai, saling curiga, saling mendominasi dan menghegemoni, dengan politik licik, dengan menciptakan mesin perang pemusnah masal.
Lihatlah perang Rusia melawan Ukraina, tak lain karena Amerika dan sekutu NATO-nya bermain api, menjadikan Ukraina sebagai alat untuk melibas habis Rusia.
Tentu Rusia tidak mau.
Mereka telah kehilangan ideologi komunisnya sejak bubarnya Soviet, tentu tidak rela bila kini kehilangan negaranya.
Dan Rusia akan bertahan dengan segala upaya yang mungkin akhirnya memijit tombol nuklir.
Meskipun perang nuklir tidak diharapkan, namun ambisi imperalis kaum sekular dan satanis di Amerika dan di Eropa bersama Zionis Internasional bisa memicu perang itu terjadi.
Sementara itu dunia menyaksikan Islam berkembang pesat di seluruh dunia, terkecuali Cina, India dan di Indonesia phobisme terhadap Islam dimarakkan, karena ketakutan yang tidak berdasar.
Padahal Islam adalah juru selamat yang membawa rahmat untuk sekalian alam.
Tapi biarlah, kodratnya memang demikian, kaum sekular dan sekutunya, akhiran dari kehidupan mereka hanyalah selubung mimpi kosong dan fatamorgana.
( Iwan Hasanul Akmal )