Budaya Membaca, Pentingkah?

by
foto:istimewa

Oleh: Annisa Rahmatullail Mirza, Mahasiswa S1 Kebidanan, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita ketika mendengar kata membaca. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, membaca adalah suatu kegiatan melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis, baik membaca buku, artikel, majalah, koran, dan sebagainya.

Wartapilihan.com, Jakarta ––Membaca merupakan suatu aktivitas yang baik jika dilakukan terus menerus dan menjadi suatu kebiasaan. Bahkan, dengan menjadikan membaca sebagai hobi, kita dapat menambah wawasan pengetahuan, teknologi, dan segala macam perkembangan dunia. Hanya dengan kebiasaan membaca, kemampuan berfikir kita pun dapat terasah. Kita dapat berfikir kritis, meningkatkan imajinasi, meningkatkan kreativitas, dan juga dapat meningkatkan kecerdasan otak. Bahkan, yang lebih hebatnya lagi kita dapat melihat luasnya dunia dan keajaiban didalamnya hanya dengan membaca, tanpa harus mengeluarkan banyak uang untuk keliling dunia. Wow, kebayangkan bagaimana luarbiasanya keuntungan yang kita dapat rasakan hanya dengan membaca.

Seperti yang kita tahu, membaca itu sebenarnya mudah. Namun, yang menjadikan membaca itu sulit adalah diri kita yang terkadang malas untuk memulai membaca dan membiasakan diri untuk membacanya. Banyak sekali bahan bacaan yang bisa kita temukan dimana pun. Bahkan, bahan bacaan dapat kita temukan dalam genggaman kita, apalagi kalau bukan melalui telepon genggam atau biasa kita kenal dengan sebutan handphone. Handphone dapat dibilang sudah merajalela penggunaannya pada masyarakat saat ini, mulai dari lansia, orang dewasa, remaja, bahkan anak-anak usia balita sudah bisa menggunakan handphone secara meluas. Ya, tentu saja penggunaan handphone di era modern seperti sekarang penggunaan handphone sudah lazim digunakan sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi. Sebenarnya dengan adanya handphone, diantaranya mobile phone, kita bisa terbantu untuk memudahkan akses internet, kita pun dapat leluasa mencari apa pun yang kita perlukan dengan menjelajahi internet. Bahkan, kita pun bisa dengan mudah mencari bahan bacaan dan membacanya.

Ya, memang banyak kegunaan yang kita dapatkan dengan adanya handphone. Lalu, apakah dengan adanya handphone sudah bisa membangkitkan budaya membaca generasi muda saat ini? Jawabannya, belum. Generasi muda saat ini belum banyak yang memanfaatkan handphone untuk membaca. Handphone lebih sering digunakan untuk bermain games, chatting, menonton, dan hal menarik lainnya. Bahkan, lama-kelamaan budaya membaca mulai ditinggalkan. Miris sekali jika mengetahui hanya sedikit dari para remaja yang menerapkan budaya membaca.

Nah, ternyata dari beragam manfaat yang kita dapat dari membaca, salah satu manfaat yang tidak kalah pentingnya adalah budaya membaca dapat menjadi cara yang jitu untuk membangun generasi emas indonesia. pernah mendengarkah Anda bahwa Indonesia mendapat bonus demografi? Bonus demografi sendiri maksudnya yaitu keadaan dimana angka kelahiran lebih banyak dari pada angka kematian penduduk. Dengan demikian akan lebih banyak, masyarakat di usia remaja dan anak-anak. Maka demikian, banyak sekali sumber daya manusia yang dapat dibangun untuk menjadi generasi emas penerus bangsa. Dengan banyaknya generasi emas penerus bangsa diharapkan akan muncul benih-benih jiwa kepemimpinan yang akan membawa Indonesia menjadi lebih maju dan dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi indonesia baik saat ini maupun di masa yang akan datang. Bagaimana cara membangun generasi emas Indonesia? Ya, salah satu caranya dengan meningkatkan budaya membaca. Budaya membaca ini dapat diawali dengan membangun minat baca, seperti mulai membiasakan untuk membaca mulai dari hal yang paling disukai, membaca dari bahan bacaan yang mudah dan sederhana dahulu, baru nanti bahan bacaannya ditingkatkan ke tingkat yg lebih sulit lagi sampai dapat memahami dan meresapi maksud dari bacaan yang kita baca.

Baru-baru ini, ada suatu gerakan baru dari World Economic Forum yang datang membawa berita gembira yaitu hadir dengan membawa visi baru untuk perkembangan dunia di abad ke-21 dengan judul “New Vision For Education Unlocking the Potential of Technology” yang berisi tentang pentingnya literasi atau kemampuan membaca masyarakat dunia dalam bersaing menjalani kehidupan. Indonesia sendiri adalah negara yang memiliki kemampuan membaca sangat rendah yang menduduki peringkat 74 kemampuan membaca dunia, bahkan jika dirata-ratakan perorang hanya dapat membaca 1 buku dalam 1 tahun, bahkan 1 buku pun belum selesai dibaca dalam 1 tahun. Sementara itu, negara yang menduduki peingkat 1 dalam kategori kemampuan membaca masyarakatnya yaitu negara Jepang, dengan kemampuan membaca sampai 60 buku hanya dalam 1 bulan. Wah, terbayangkan dalam benak kita seberapa berbeda jauh kemampuan membaca negara Indonesia jika dibandingkan negara maju seperti Jepang tersebut. Nah, oleh karena itu budaya membaca perlu ditingkatkan lagi. Mungkin perlu adanya program membaca wajib dari pemerintah dan disosialisasikan ke seluruh masyarakat, baik ke anak-anak, remaja, dewasa, sampai lansia sekalipun.

Ada tips penting yang dapat kita terapkan untuk memulai budaya membaca. Pertama, membuka diri untuk menerima informasi. Membuka diri itu penting, kita tidak boleh menjadi masyarakat yang apatis/ yang acuh tak acuh, kita harus peka terhadap informasi dan mau menerima informasi yang bermanfaat baik bagi kita. Kedua, setelah dapat membaca, kita perlu menyampaikannya lagi ke orang lain, dengan begitu ilmu kita tersalurkan ke orang lain. Jadi informasi pun tidak sia-sia, yang pasti informasi tersebut harus berasal dari data yang sebenarnya dan tidak dibuat-buat.

Bagi Anda para remaja, yuk jangan tunda kesempatan emas milikmu! Mulailah untuk bergerak dan dukung pembangunan Indonesia menjadi negara yang lebik baik! Ayo membaca! Ayo sukses! II

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *