Oleh: KH. Luthfi Bashori
Jika dibanding-bandingkan, maka masyarakat yang hidup di jaman sekarang, sangat membutuhkan ajaran budi pekerti dan adab sopan santun, jauh lebih penting daripada kebutuhan mereka terhadap tambahan ilmu.
Wartapilihan.com, Jakarta –Entah itu ilmu ekonomi, sosial, politik, ketatanegaraan, pengetahuan alam, kedokteran, bahasa maupun sastra, tehnik sipil, sains dan lain sebagainya.
Pendidikan adab sopan santun itu dapat juga dipelajari lewat pendalaman agama, atau mempelajari serta meneladani amaliyah para ahli agama yang telah memiliki akhlaq mulia.
Tanpa menyelami pelajaran adab sopan santun, maka seseorang itu akan menjadi berantakan, berkehidupan kelam yang rawan menyebabkan timbul tindak kejahatan pada dirinya.
Karena itu, betapa runyam dan buruknya perilaku pihak-pihak yang ingin menghapuskan pendidikan agama, khususnya yang mengadung ajaran nilai adab sopan santun dari sekolah-sekolah umum.
Berkata Imam Ibnul Mubarak:
قال الإمام عبدالله بن المبارك رحمه الله: “طلبت الأدب ثلاثين سنةً, وطلبت العلم عشرين سنةً, وكانوا يطلبون الأدب قبل العلم”
وقال – رحمه الله -: “كاد الأدب أن يكون ثُلُثي الدِّين”
وقال أيضًا – رحمه الله -: “نحن إلى قليل من الأدب أحوج منا إلى كثير من العلم”
“Aku belajar adab sopan santun selama 30 tahun, sedangkan belajar ilmu selama 20 tahun, mereka (para Salaf) mempelajari adab kesopanan sebelum belum belajar ilmu.”
“Hampir-hampir adab kesopanan itu menjadi tiga perempat dari bagian agama.”
“Kita ini terhadap tambahan adab sopan santun sekalipun sedikit, jauh lebih dibutuhkan dibanding keperluan kita terhadap tambahan banyaknya ilmu.”