Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) meluncurkan Indonesia Zakat Outlook 2018 dan International Journal of Zakat (IJAZ) Volume 2 Nomor 2. Launching digelar bersamaan dengan penyelenggaraan Seminar Nasional “Revitalisasi Peran Zakat Dalam Perekonomian Negara yang Berkelanjutan” di IPB International Convention Center (IICC), Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/12).
Wartapilihan.com, Bogor –“Dalam program satu tahun, Puskas BAZNAS telah menghasilkan berbagai kajian untuk mendukung pengelolaan zakat nasional. Hasilnya adalah berupa Zakat Outlook 2018, Arsitektur Zakat Nasional, hasil implementasi Indeks Zakat Nasional, laporan Indeks Desa Zakat, kajian Zakat on SDG’s dan International Journal of Zakat Volume 2 Nomor 2,” ujar Direktur Puskas BAZNAS Irfan Syauki Beik, PhD di Bogor, Jawa Barat, hari ini.
Turut hadir Ketua BAZNAS Prof. Dr. Bambang Sudibyo, Wakil Ketua BAZNAS Dr. Zainulbahar Noor, anggota BAZNAS Ir. Nana Mintarti, MP, Deputi BAZNAS M. Arifin Purwakananta, Rektor IPB Prof. Dr. Ir. H. Herry Suhardiyanto dan sejumlah narasumber seperti M. Fuad Nasar, Dr. Arif Satria dan M. Hasbi Zaenal, PhD.
Menurut Irfan, kajian tersebut telah melibatkan para ahli di bidangnya dengan melakukan wawancara langsung, focus group discussion (FGD) serta turun ke lapangan untuk melihat kondisi secara langsung agar mendapatkan hasil yang objektif.
“Oleh karena itu, hasil kajian tersebut perlu dipublikasikan kepada masyarakat umum dalam bentuk public expose agar mendapatkan saran yang membangun. Selain itu, kegiatan ini juga dapat menjadi wadah bagi para ahli, praktisi, akademisi, media dan masyarakat secara umum untuk menggali lebih dalam mengenai konsep kajian Puskas BAZNAS,” ucapnya.
Irfan menjelaskan, Puskas BAZNAS didirikan untuk mendorong pembangunan zakat secara nasional. “Pusat Kajian Strategis ini berfungsi melaksanakan riset dan kajian yang memperkuat pembangunan zakat nasional, menerbitkan laporan singkat pengelolaan zakat secara berkala dalam bentuk berita resmi pengelolaan zakat nasional dan menyusun indikator-indikator pengelolaan zakat nasional,” katanya.
Irfan menjelaskan, tujuan kegiatan tersebut adalah, mensosialisasikan konsep Indeks Zakat Nasional, Indeks Desa Zakat, Zakat on SDG’s, Arsitektur Zakat dan dampak penyaluran zakat produktif nasional kepada masyarakat luas. “Kemudian, memfasilitasi diskusi mengenai konsep yang kita sampaikan itu yang akan diaplikasikan langsung ke daerah-daerah di Indonesia,” ujarnya.
Irfan memaparkan, sasaran kegiatan ini adalah BAZNAS pusat dan daerah (provinsi dan kabupaten/kota, lembaga amil zakat (LAZ), media massa, mahasiswa, dosen serta masyarakat umum. “Output yang diharapkan adalah, pertama, adanya sosialisasi dan publikasi konsep Indeks Zakat Nasional, Indeks Desa Zakat, Zakat on SDG’s, Arsitektur Zakat, International Journal of Zakat ke media, akademisi, praktisi, dan masyarakat secara umum. Kedua, tersedianya wadah diskusi mengenai konsep tersebut yang akan diaplikasikan langsung ke daerah-daerah di Indonesia. Ketiga, adanya masukan dan saran untuk pengembangan kajian lanjutan Indeks Zakat Nasional (IZN), Indeks Desa Zakat (IDZ), Zakat on SDG’s, Arsitektur Zakat dan International Journal of Zakat,” tuturnya.
Ada pun beberapa materi yang dibahas adalah, “Indonesia Zakat Outlook 2018, Konstelasi Perkembangan Zakat Sebagai Instrumen Keuangan Inklusif di Indonesia” yang akan disampaikan Wakil Ketua BAZNAS Dr. Zainulbahar Noor, M. Fuad Nasar, Dr. Arif Satria dan M. Hasbi Zaenal, PhD.
Sesi II, pemaparan hasil implementasi IDZ dan IZN dalam sistem pengelolaan zakat yang terpadu oleh anggota BAZNAS Ir. Nana Mintarti, MP dan M. Soleh Nurzaman, PhD. Sesi III mengangkat tema “Paradigma dan Kedudukan Zakat Dalam Sustainable Development Goals (SDGs) oleh Deputi BAZNAS M. Arifin Purwakananta dan Irfan Syauqi Beik, PhD. II
Izzadina