Bantuan Saudi Untuk Yaman

by
foto:https://storage.googleapis.com

Putra Mahkota Saudi memberikan bantuan kemanusian untuk Yaman melalui PBB.

Wartapilihan.com, Jenewa –Arab Saudi dan Uni Emirat Arab memberi bantuan sebesar $930 juta untuk kegiatan kemanusiaan PBB di Yaman pada hari Selasa (27/3). Sementara itu, perang antara koalisi militer Saudi dan pemberontak Syiah Yaman telah memasuki tahun keempat.

Pangeran Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), menyerahkan sumbangan yang sebelumnya dijanjikan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres saat keduanya membahas Yaman. Negara termiskin di dunia Arab ini berada dalam genggaman perang buntu dan apa yang disebut oleh PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk, dengan 22 juta orang membutuhkan bantuan.

Guterres berterima kasih kepada Pangeran MBS atas kontribusinya yang meliputi hampir sepertiga dari jumlah total dana yang dibutuhkan PBB yang untuk mengatasi krisis kemanusiaan Yaman tahun ini.

 

“Di sisi lain, kita tahu bahwa tidak ada solusi kemanusiaan untuk masalah kemanusiaan,” tambah Guterres. “Solusinya adalah politik, dan kami sepenuhnya siap membantu Anda untuk bekerja sama untuk menemukan solusi politik ketika itu menjadi mungkin.”

PBB mengatakan bahwa Guterres dan MBS juga membahas perlindungan warga sipil dan kebutuhan untuk akses kemanusiaan dan pelabuhan terbuka.

Menteri Luar Negeri Saudi, Adel al-Jubeir, menyebut pertemuan itu “sangat produktif dan komprehensif.”

Dia mengatakan keduanya berbicara tentang menghindari intervensi asing di Yaman, khususnya dari Iran.

Negara-negara Barat dan peneliti AS menuduh Iran memasok senjata kepada pemberontak Yaman, yang dikenal sebagai Houthi. Iran membantahnya, meskipun semakin banyak bukti yang bertentangan dengan klaim tersebut.

AS memberikan dukungan logistik dan persenjataan kepada koalisi pimpinan Saudi, yang telah dikritik karena serangan udara yang membunuh warga sipil dan untuk blokade pelabuhan yang membawa Yaman ke tepi jurang kelaparan.

Kaum Houthi dan sekutu mereka merebut ibu kota Yaman, Sanaa, pada September 2014. Perang dimulai enam bulan kemudian dengan koalisi mendukung Pemerintah Yaman yang diakui secara internasional.

Lebih dari 10.000 orang terbunuh dalam perang yang masuk tahun keempat tersebut.

Pada hari Ahad (25/3), para pemberontak menembakkan rentetan rudal balistik yang menargetkan Arab Saudi. Salah satu rudal yang melintas Riyadh, ibu kota Saudi, dan menewaskan satu orang dan melukai dua lainnya. Demikian dilaporkan Associated Press.

Moedja Adzim