Aksi Indonesia Bebaskan Baitul Maqdis 11 Mei 2018 di Monas Jakarta nanti, diharapkan jutaan umat bisa menghadirinya. Aksi ini dikomandani oleh Ustadz Bachtiar Nasir dan Alumni 212.
Wartapilihan.com, Jakarta – Ini adalah aksi damai dan murni untuk membebaskan Baitul Maqdis tanpa kepentingan politik praktis. Begitu dinyatakan pimpinan Aksi Bebaskan Baitul Maqdis Uatadz Bachtiar Nasir dalam konferensi persnya sore ini dengan wartawan (7/5). Bachtiar dalam acara itu juga didampingi Ustadz Muhammad al Khathath dan Ustadz Shobri Lubis.
Bachtiar menjelaskan bahwa sejak keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada tanggal 6 Desember 2017 yang mengakui Yerusalem (Baitul Maqdis) sebagai ibukota bagi penjajah Zionis Israel, seluruh dunia mengadakan penolakan baik di tingkat masyarakat maupun negara. Bahkan di sidang darurat Majelis Umum PBB pada 21/12, sebanyak 128 negara mendukung resolusi yang menolak keputusan Trump yang provokatif mi.
“Namun Trump sama sekali tidak mengindahkan penolakan dunia atas sikap pmvokatifhya itu. Amerika Serikat bahkan menegaskan akan tetap memindahkan kedutaannya pada 14 Mei mendatang. Keputusan ini bertepatan dengan70 tahun dimulainya pendudukan Israel atas Palestina,” jelasnya.
Hal ini menurutnya, sangat jelas menggambarkan sikap jahat dan zalim Trump yang menantang dunia. Oleb karena, Aksi Indonesia Bebaskan Baitul Maqdis mengajukan tuntutan-tuntutan sebagai berikut :
I . Kepada Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk bersikap tegas atas pelanggaxan Donald Tnnnp ini yang bertentangan dengan 9 resolusi Dewan Keamanan PBB, diantaranya resolusi 242 tahun 1967, resolusi 252 pada tahun 1968, resolusi 456 dan 478 pada tahun 1980, 672 pada tahun 1990, 1397 pada tahun 2002 clan lain sebagainya.
2. Kepada Organisasi Kerjasama Islam (0K1) untuk bersatu dan menentang keras keputusan Trump tersebut serta menggelar sidang darurat sebagai suara aspirasi umat Islam global.
3. Kepada Pemerintah Amerika Serikat, untuk membatalkan pengakuan terhadap eksistensi Negara Israel dan rencana pemindahan kedutaannya ke Yerusalem (Baitul Maqdis), serta keputusan provokatifnya yang mengakui Yerusalem (Baitul Maqdis) sebagai ibukota Israel.
4. Kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk berjuang keras menggunakan haknya dalam menekan 0KI dan PBB untuk bersama melawan keputusan Trump, sebagaimana janji pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri selama ini, bahwa Palestina berada di jantung hati kebijakan luar negeri Indonesia.
5. Kepada seluruh rakyat Indonesia, agar terus bersatu dalam memperjuangan hak-hak rakyat Palestina hingga mencapai kemerdekaan yang sesungguhnya dari penjajah Zionis Israel.
6. Khususnya kepada ummat Islam Indonesia untuk memperkokoh ukhuwwah Islamiyah dan tetap berada di bawah bimbingan ulama rabbani agar tercapainya tujuan perjuangan pembebasan Baitul Maqdis dan kembalinya Masjid Al-Aqsha ke pangkuan kaum muslimin.
Selain itu, panitia mengharapkan para peserta aksi ini memakai pakaian bernuansa putih dan membawa atribut palestina. Peserta dilarang membawa atribut yang bernuansa politik praktis. Peserta aksi juga dilarang membawa bendera selain bendera Indonesia dan Palestina.
Rencananya aksi akan berlangsung mulai Subuh. Setelah shalat subuh, peserta akan bersama-sama membaca dzikir yang dipimpin oleh Ustadz Arifin Ilham. Selanjutnya akan ada pembacaan Al Quran surat al Kahfi dan surat al Isra’, nasyid dan orasi tokoh-tokoh. Pembicara yang akan hadir diantaranya : Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, AA Gym, dan lain-lain. II
Izzadina