Air Alkali, Sehatkah?

by
foto:istimewa

Air alkali yang digadang sebagai ‘air untuk kesehatan’ yang berkhasiat bagi tubuh. Diproses melalui teknologi Jepang, air basa yang memiliki pH tinggi ini banyak dipercaya masyarakat dapat sembuhkan berbagai penyakit. Benarkah?

Wartapilihan.com, Jakarta – Khasiat air alkali mulai banyak dibantah oleh pakar kesehatan. Promosi yang sangat gencar, bahwa air ini mengandung antioksidan yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit, telah mengecoh masyarakat.

Hal ini disampaikan oleh dr. Wismandari Wisnu selaku dokter spesialis penyakit dalam mengatakan, jika air alkali mengandung oksigen yang tinggi, pada dasarnya setiap air mengandung oksigen.

“Pada dasarnya, semua air sehat; yang perlu diperhatikan takarannya. Yang sehat kira-kira dua liter atau delapan gelas air,” ucap dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Ia menerangkan, setiap sifat basa yang tinggi pada air alkali tidak berpengaruh bagi tubuh karena akan dinetralisir kembali oleh tubuh.

“Jadi, tubuh kita itu sudah disetting cerdas dari sananya. Ketika kita memasukkan minuman atau makanan ke dalam tubuh harus seimbang, apa-apa yang berlebihan (sifat basa yang tinggi pada air) akan dinetralisir oleh tubuh, baik paru-paru maupun ginjal,” kata dr. Wismandari, Sabtu, (6/1/2018), di Jakarta.

Sehingga, baik air alkali maupun bukan, fungsi daripada air adalah untuk proses hidrasi di dalam tubuh. Adapun syarat air minum yang baik bagi tubuh yaitu (1) jernih, (2) tidak ada endapan, (3) tidak berbau, (4) tidak berasa, dan juga (5) tidak berwarna. Maka, jika air sudah memenuhi standar tersebut, meski air sumur sekalipun, maka baik bagi kesehatan tubuh.

Sementara itu, dr. Nursye E. Zamsiar, Ketua Umum Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia (PERDOKI) ini mengatakan, promosi yang dilakukan oleh perusahaan air alkali ini dinilai berlebihan. Pasalnya, bahkan perusahaan ini telah mengklaim sudah diakui oleh pemerintah.

“Promosi yang dilakukan berlebihan, dan keliru. Memang ada manfaatnya, tapi tidak seheboh yang diiklankan,” kata dr. Nursye, Sabtu, (6/1/2018).

Adapun air mineral yang dianggap segar bagi tubuh, dr. Nursye menekankan tidak perlu terlalu berlebihan. Pasalnya, di dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari banyak terkandung mineral. “Buah dan sayur sudah mengandung nutrisi yang tinggi,” lanjutnya.

“Orang yang membutuhkan air mineral misalnya orang yang telah bekerja keras dan mengeluarkan banyak keringat, seperti olahraga berat. Kalau tidak, ya, tidak perlu,” pungkas dia.

Eveline Ramadhini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *