Syiah vs Ahlussunah di Mata KH Said Aqil

by
Foto: Hidayatullah.com.

Dalam buku yang ditulis KH Said Aqil Siroj berjudul ‘Tasawuf sebagai Kritik Sosial’ dikatakan, keberadaan Sunni dan Syiah harus disyukuri sebagai khazanah pemikiran umat Islam.

Wartapilihan.com, Jakarta — Lebih lanjut, dalam halaman 84 dikatakan, “…. Di samping itu, diskursus teologi, baik itu muta’zilah, Asy’ariyah, matudiriyah, maupun Syiah, semuanya bersifat rasional. Semuanya tetap dalam bingkai Islam. Bahkan patut dikatakan, semuanya adalah ahlusunah sepanjang mengakui eksistensi Allah, para nabi, dan rasul, kitab-kitab Allah dan hari kiamat. Perbedaan di luar itu bersifat furu’iyah (fiqih) saja.”

Menanggapi hal tersebut, para santri Sidogiri membalas pernyataan tersebut dalam buku ‘Sidogiri Menolak Pemikiran Said Aqil Siroj’ di bagian IV halaman 64. Mereka mengatakan, sejak awal, organisasi Nahdhatul Ulama (NU) didirikan dengan tujuan menjaga, melestarikan dan memperjuangkan Islam ahlusunah Wal Jama’ah tetap berjalan dan tersosialisasi di Indonesia.

“Hal tersebut dipicu dengan mulai maraknya ekspor ajaran-ajaran yang menyimpang, seperti Syiah dan Wahabi, ke bumi Nusantara. Sehingga hal itu mendorong para kiai pesantren untuk mendirikan organisasi NU,” tegasnya.

Tetapi, para santri Sidogiri melihat, dalam buku Said Aqil tersebut, justru didapati pernyataan yang tampaknya tidak selaras dengan asas ke-NU-an tadi.

“Ketika NU hadir untuk mempertegas identitas ahlusunah Wal Jama’ah bagi umat Islam di Indonesia, dalam buku itu justru ingin melebur aliran-aliran ke dalam ahlusunah Wal Jama’ah tanpa kecuali,” katanya prihatin.

Mereka mengatakan, ahlusunah Wal Jama’ah dan Syiah sangat tegas menyatakan ada perbedaan yang berkaitan dengan persoalan usuliyyah, bukan sekedar furu’iyah (fiqih) saja. Di sisi lain, Syiah juga tidak mau menyebut dirinya sebagai ahlusunah Wal Jama’ah, demikian juga ahlusunah Wal Jama’ah tidak mau menyebut diri sebagai Syiah.

Hadratusy-Syaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari yang merupakan pendiri NU telah menegaskan tentang kesesatan Syiah dalam banyak kitab yang ditulis. Salah satunya dinyatakan, “…. Seperti Mazhab Syiah itu imamiyah dan Syiah Zaidiyah, mereka adalah ahlul-bid’ah yang tidak boleh berpengalaman kepada pandangan-pandangan mereka,”.

Dengan demikian, para santri Sidogiri pun mengatakan amat menyayangkan KH Said Aqil Siroj yang menganggap Syiah sebagai bagian dari ahlusunah Wal Jama’ah di dalam buku terbitan resmi LTN PBNU. “Maka tentunya hal ini amat disayangkan dan karenanya kita menolak tegas pemikiran seperti ini,” pungkas dia.

 

Eveline Ramadhini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *