Sekjen Partai Komunis Vietnam Akan Ceramah di CSIS dan PDIP

by

PKV akan menandatangani beberapa Memo of Understanding dengan pemerintah RI.

Wartapilihan.com, Jakarta — Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam (PKV) Nguyen Phru Trong, siang ini (22/8) akan berkunjung ke Indonesia. Dijadwalkan siang ini jam 11.45 akan tiba di Bandara Soekarno Hatta dan sorenya jam 15.00 akan bertemu dengan pimpinan MPR dan DPR RI. Setelah itu tokoh Vietnam ini akan berkunjung ke Museum Nasional, Jakarta.

PKV akan mengunjungi Istana Merdeka untuk bertemu Presiden Jokowi pada Rabu besok (23/8) sekitar pukul 10.30. Kemudian -sebagaimana tercantum dalam jadwal yang diterima Warta Pilihan pagi ini –  pada pukul 15.00 akan memberikan kuliah umum di Center for Strategic and International Studies (CSIS). Pada pukul 16.15, Sekjen PKV akan melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDIP Megawati di Kantor DPP PDIP di Jakarta. Kamis pagi (24/8), Sekjen PKV akan melanjutkan perjalanan luar negerinya ke Myanmar.

Kedatangan Partai Komunis Vietnam ke tanah air ini mendapat protes keras dari beberapa organisasi masyarakat, di antaranya dari Gerakan Bela Negara (GBN) dan Gerakan Pemuda dan Mahasiswa Anti Komunis. Gerakan Bela Negara adalah lembaga swadaya masyarakat yang anggotanya mayoritas dari purnawirawan TNI.

Dalam aksi demonya menolak kedatangan Partai Komunis Vietnam itu, GBN siang ini rencananya akan mengerahkan perwakilan-perwakilan anggotanya dari Jakarta, Banten, Jabar, Bogor dan Bekasi. GBN dan Gerakan Pemuda ini akan melangsungkan aksinya di Tugu Proklamasi, Kementerian Luar Negeri dan Istana.

Menanggapi ramainya masyarakat yang mempersoalkan kunjungan PKV ini ke istana, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi menyatakan bahwa dalam pergaulan dunia internasional, saling mengunjungi adalah hal biasa. Mengenai ideologi yang dianut partai tersebut, itu menurutnya bukan soal. “Apa kita nggak boleh berhubungan dengan negara komunis? Kan boleh. Komplainnya itu karena apa?” kata Johan.

Begitu pula Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan bahwa  perjanjian (MoU) dengan Vietnam semata-mata merupakan urusan kenegaraan. Tidak ada sangkut pautnya dengan ideologi.   “Dealing kita dengan Vietnam adalah urusan kenegaraan. Kita tahu kepentingan nasional yang harus kita pertahankan apa, kita tahu bagaimana cara melindungi Indonesia dan memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia,” kata Retno. ||

Izzadina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *