Wartapilihan.com, Jakarta – Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Rofi Munawar meminta Pemerintah memanfaatkan kunjungan Raja Salman dari Negara Arab Saudi sebagai momentum peningkatan kerjasama di sektor energi dan pariwisata.
“Kunjungan Raja Salman harus mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Pemerintah dalam upaya peningkatan industri Migas nasional dan pengenalan destinasi wisata unggulan Indonesia. Terlebih kunjungan yang akan dilakukan berlangsung relatif lama dan melibatkan delegasi yang cukup besar,” ucap Rofi Munawar dalam rilisnya kepada Warta Pilihan di Jakarta, Jum’at (24/2).
Rofi menambahkan, saat ini kondisi produksi migas secara nasional masih rendah. Hal itu akibat minimnya usaha eksplorasi dan eksploitasi. Oleh karena itu, Rofi menilai dengan adanya penguatan kerjasama dengan pemerintah Arab Saudi dapat menjadi salah satu usaha dalam meningkatkan investasi di sektor ini.
“Terlebih Aramco merupakan salah satu perusahaan minyak nasional (NOC) yang memiliki kapasitas dan cadangan minyak bumi terbesar di Dunia,” jelas politisi PKS ini.
Dalam aspek Pariwisata, selama ini cukup banyak kunjungan wisatawan Arab Saudi ke Indonesia namun belum termanfaatkan dengan baik karena promisi yang belum maksimal. Padahal, beberapa daerah di Indonesia seperti Nusa Tenggara Barat (NTB), Aceh, dan Sumatera Barat (Sumbar) telah ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata sebagai halal tourist destinations.
Bahkan, Lombok dalam acara penghargaan World Halal Travel Summit 2015 di Abu Dhabi, UEA di ganjar sebagai World Best Halal Tourism Destination dan World Best Halal Honeymoon Destination.
“Ada baiknya dalam mendorong kedua sektor tersebut Pemerintah segera membuat gugus tugas (task force) dan rencana strategis dalam upaya menindaklanjuti berbagai komitmen kerjasama yang mungkin akan dilakukan,” pungkas Rofi.
Penguatan Bilateral
Sementara itu, pemerintah Indonesia akan membahas upaya-upaya penguatan kemitraan bilateral dengan Arab Saudi terkait kunjungan Raja Salman pada 1-9 Maret 2017. Hal itu disampaikan Jubir Kemlu, Armanatha Nasir, dalam Press Briefing di Ruang Palapa Kementerian Luar Negeri.
“Presiden Joko Widodo dijadwalkan untuk menerima kunjungan Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia. Kunjungan bilateral akan berlangsung di Jakarta pada tanggal 1-4 Maret 2017,” ujar Armanatha seperti dilansir laman Kemlu.
Armanatha menegaskan, kunjungan Raja Arab Saudi ini bernilai sejarah, mengingat kunjungan Raja Arab Saudi terakhir adalah saat Raja Faisal bin Abdulaziz mendatangi Indonesia pada tahun 1970. Presiden Joko Widodo rencananya akan menerima rombongan Raja Salman di Istana Bogor pada tanggal 1 Maret 2017.
Dalam dua tahun terakhir, hubungan Indonesia dan Arab Saudi mengalami peningkatan dan diversifikasi kerjasama. Pembahasan antara dua negara tidak lagi terbatas pada urusan Haji dan Tenaga Kerja Indonesia, namun kian meluas pada urusan ekonomi dan perdagangan, serta investasi dalam bidang energi dan infrastruktur.
“Dalam periode ini, Indonesia dan Arab Saudi saling memperkuat hubungan bilateral dengan meningkatnya intensitas kunjungan para pejabat tinggi negara ke masing-masing negara,” Armanatha menjelaskan.
Terdapat beberapa MoU yang sudah disepakati kedua negara, antara lain dalam bidang kerjasama kebudayaan, kerjasama kesehatan, urusan Islam dan wakaf termasuk mengenai promosi Islam moderat dan pertukaran Ulama, kerjasama dalam peningkatan konektivitas penerbangan serta kerjasama penanggulangan kejahatan.
“Beberapa MoU saat ini sedang dipersiapkan dan dalam tahap finalisasi,” pungkasnya.|
Redaksi: Pizaro