Zeid menegaskan kembali bahwa kondisi Rohingya dapat membuat keamanan kawasan memburuk.
Wartapilihan.com, Jakarta – Kepala HAM PBB memperingatkan pada hari Senin (5/2) bahwa penganiayaan Myanmar terhadap minoritas Muslim Rohingya berpotensi memicu konflik regional.
Zeid Ra’ad al-Hussein mengulangi lagi pernyataanya ketika berada di Indonesia bahwa tindakan pembunuhan genosida dan etnis mungkin terjadi dalam operasi kekerasan terhadap Rohingya yang memicu eksodus hampir 700.000 orang ke negara tetangga Bangladesh.
“Myanmar menghadapi krisis yang sangat serius dengan dampak yang berpotensi parah terhadap keamanan kawasan ini,” kata Zeid dalam sebuah pidato mengenai sebuah konferensi hak di Kementerian Luar Negeri Indonesia.
“Terkadang dikatakan bahwa pelanggaran HAM saat ini akan menjadi konflik besok,” katanya. “Jika krisis Rohingya memicu konflik yang lebih luas berdasarkan identitas keagamaan, perselisihan selanjutnya bisa menjadi penyebab ketakutan besar.”
Zeid mengatakan bahwa kekejaman dan kekerasan yang dimulai pada bulan Agustus dan memicu krisis pengungsi adalah puncak dari lima dekade diskriminasi dan kekerasan terhadap Rohingya di negara bagian Rakhine, Myanmar.
Pemerintah Myanmar yang mayoritas beragama Budha membantah adanya kekejaman yang terjadi dan menegaskan bahwa Rohingya adalah imigran ilegal.
Zeid juga mengungkapkan keprihatinannya tentang memburuknya keadaan demokrasi di Asia bahkan saat negara-negara di kawasan ini menjadi lebih makmur.
Dengan dalih melindungi keamanan publik, banyak pemerintah menindak kebebasan berekspresi dan menyerang independensi sistem pengadilan dan independensi pers, katanya. Demikian dilaporkan Associated Press.
Moedja Adzim