Puasa Saat Hamil, Amankah?

by
Foto: Sehat Magazine.

Apakah aman ibu hamil berpuasa di bulan suci Ramadhan? Tidak ada jawaban yang pasti dapat berlaku untuk semua ibu hamil. Sebab, kondisi masing-masing bumil berbeda. Berbagai studi menunjukkan hasil yang berbeda mengenai efek puasa terhadap bayi dalam kandungan.

Wartapilihan.com, Jakarta – Hal tersebut disampaikan dr. Allo Noya. Ia mengatakan, puasa umumnya tidak akan membawa efek negatif pada bayi dalam kandungan, selama bumil ada dalam kondisi sehat dan tetap mencukupi kebutuhan nutrisi harian dengan baik.

“Perubahan keseimbangan kimia dalam darah saat puasa umumnya juga tidak membahayakan bayi dalam kandungan,” kata Noya, berdasarkan laman alodokter.com.

Salah satu penelitian menunjukkan, bayi dari ibu yang berpuasa saat hamil tidak menunjukkan perbedaan skor APGAR bayi setelah lahir.

Skor ini adalah hasil tes yang dijalankan pada bayi yang baru lahir, yaitu pemeriksaan warna kulit, aktivitas otot, kemampuan refleks, detak jantung, dan pernapasan bayi.

“Namun, penelitian lain menunjukkan adanya kemungkinan berat badan lahir lebih rendah, terutama jika puasa dijalankan di trimester awal kehamilan. Hanya saja perbedaan yang terjadi sangat kecil, dan tidak tergolong signifikan,” kata dia.

Pada bumil yang memiliki berat badan normal dan gaya hidup sehat, umumnya puasa hanya akan sedikit memengaruhi kondisi kesehatan, sebab bumil memiliki cadangan nutrisi yang dibutuhkan bayi dalam kandungan.

“Meski demikian, sebelum berpuasa sebaiknya bumil mempertimbangkan kondisi kesehatan secara umum, usia kehamilan dan berapa jam puasa harus dilakukan,” terang Noya.

Khusus untuk bumil dengan masalah kesehatan, seperti anemia atau diabetes gestasional, sebaiknya berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk puasa.

Dr. Noya memberikan berbagai tips agar ibu hamil dan bayi dalam kandungan aman selama berpuasa.

“Pertama, membatasi minuman mengandung kafein, seperti kopi, teh dan cokelat sebelum puasa dimulai. Ini berguna untuk mencegah sakit kepala yang mungkin terasa akibat mendadak berhenti minum minuman berkafein.

Konsumsi kafein saat hamil disarankan tidak lebih dari 200 mg atau kurang dari 2 cangkir kopi instan sehari. Selain itu, kafein juga membuat bumil lebih berisiko mengalami dehidrasi,” terangnya.

Kedua, Allo menekankan agar membuat agenda makanan dengan mencatat menu dan makanan apa saja yang dikonsumsi setiap hari. “Catatan ini juga dapat membantu dokter, terutama jika bumil mengalami diabetes gestasional,”

Ketiga, ia merekomendasikan agar mencukupi kebutuhan minum air putih. “Jika bulan puasa jatuh pada musim kemarau, maka bumil perlu cukup mengonsumsi air mineral saat sahur dan berbuka untuk mencegah dehidrasi,” imbuh dia.

Keempat, memenuhi asupan nutrisi yang sehat. Dengan mengonsumsi cukup sayuran dan buah dapat memenuhi kebutuhan nutrisi penting saat hamil, seperti zat besi. Pilih makanan sahur dan buka puasa yang melepaskan energi secara perlahan, misalnya karbohidrat kompleks seperti gandum utuh, dan makanan kaya serat seperti sayuran.

“Kombinasi tersebut dapat menjadi pilihan makanan sehat untuk ibu hamil selama berpuasa,”

Dr. Allo juga menyarankan, sebaiknya bumil menghindari atau kurangi makan makanan dengan kadar gula tinggi. Makanan tinggi kadar gula yang meningkatkan kadar gula darah dengan cepat dan juga dapat turun dengan cepat, sehingga Bumil justru menjadi lebih cepat lelah.

“Jangan lupa nutrisi untuk bayi dalam kandungan seperti kacang-kacangan, telur, dan daging,”

Selanjutnya, ia mengatakan agar menghindari makan terburu-buru, lebih sering istirahat dan membatasi aktivitas.

“Bumil yang puasa cenderung memiliki hormon stres kortisol lebih tinggi dibanding yang tidak puasa. Sebaiknya, hindari situasi yang dapat menyebabkan Bumil stres. Selain, itu, sebaiknya Bumil menghindari membawa benda berat ataupun berjalan jauh,” pungkas dia.

Kendati demikian, ada beberapa kondisi yang harus diwaspadai saat ibu hamil berpuasa. Di antaranya, ketika mengalami mual dan muntah, dehidrasi, demam, sakit kepala atau kram perut.

“Jika hal-hal di atas terjadi, bumil dapat segera berbuka puasa lebih dulu dengan minum air yang mengandung gula dan garam atau cairan rehidrasi. Kemudian, segera memeriksakan diri ke dokter,” tukas dia.

 

Eveline Ramadhini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *