Partai Nasdem membantah ucapan Viktor provokatif dan menimbulkan konfrontasi dengan melakukan konferensi pers di DPP Partai Nasdem.
Wartapilihan.com, Jakarta – Menyikapi pidato Ketua Fraksi Partai NasDem
Viktor Bungtilu Laiskodat di NTT pada 1 Agustus lalu, DPP Partai NasDem melakukan pembelaan dengan membentuk Tim Kajian yang melibatkan Dewan Pakar, Pengurus Harian dan Badan Advokasi Hukum Partai NasDem.
Ketua Kajian Zulfan Lindan menyatakan, rekaman yang telah beredar adalah rekaman yang telah diedit sedemikian rupa sehingga menghilangkan konteks, konten, dan substansi dari pidato asli VBL. Menurutnya, hasil editan yang disebarluaskan tersebut telah menimbulkan kesalahpahaman. Apabila mendengarkan pidato tersebut secara utuh, maka tidak akan terjadi kesalahpahaman terhadap isi, maksud, dan tujuan dari pidato VBL.
“Pidato saudara VBL sesungguhnya adalah mendorong semangat untuk menjaga ideologi dan konstitusi negara dari setiap upaya terhadap disintegrasi negara dan bangsa. Tidak ada maksud dan tujuan dari saudara VBL untuk menyudutkan pihak manapun,” kata Zulfan Lindan.
Selain itu, Zulfan menilai, telah terjadi kesalahpahaman terhadap pidato saudara VBL karena ada pihak yang mengedit, menyambungkan, dan menyebarluaskan pidato tersebut. DPP Partai NasDem mengajak semua pihak untuk tidak memberikan penilaian dan reaksi semata-mata berdasarkan pada suatu sumber yang telah dimanipulasi.
“Partai NasDem akan selalu menjadi garda terdepan dalam membela ideologi Pancasila dan keutuhan NKRI serta mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga kerukunan hidup berbangsa dan bernegara,” imbuhnya.
Lebih jauh, Partai NasDem mengajak semua pihak untuk tidak cepat terpancing, mudah diadu domba, serta terprovokasi yang mengganggu keutuhan kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Kami siap menerima pandangan, saran, bahkan kritik untuk bersama-sama dengan komponen lainnya dalam proses pembangunan negara bangsa,” tandasnya.
Ketua DPP Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Ir. Iwan Sumule membantah keras pembelaan yang dilakukan oleh DPP Partai Nasdem.
“Apakah yang disampaikan dalam pidato Victor itu tidak memprovokasi dan juga fitnah kepada kami? Menyebut kami (Partai Gerindra) pendukung ekstrimis-ekstrimis yang ingin mewujudkan negara khilafah dan juga mengajak rakyat utk saling bunuh, dengan mengatakan ‘kita bunuh pertama mereka sebelum kita bunuh’,” kata Iwan saat dihubungi Warta Pilihan Selasa (8/8).
Artinya, lanjut Iwan, pernyataan tersebut sangat berbahaya karena berpotensi besar menyebabkan konflik horisontal dan mengancam kehidupan berdemokrasi yang telah susah payah di perjuangkan bangsa Indonesia khususnya umat Islam.
“Pernyataan Partai Nasdem kemarin terkesan membenarkan dan mendukung pernyataan-pernyataan Victor dalam pidatonya beberapa waktu lalu, yang kami anggap sarat dengan fitnah dan provokasi yang berbahaya terhadap kehidupan berdemokrasi serta mengancam keharmonisan dan keutuhan berbangsa dan bernegara,” tegasnya.
Diketahui, DPP Partai Gerindra bersamaan dengan DPP PKS, PAN dan Barisan Muda Partai Demokrat melaporkan VBL ke Bareskrim pada Jumat (4/8).
“Sampai saat ini belum ada perkembangan, tetapi saya baca berita Wakapolri Bang Safrudin akan menguji laporan vidio Victor untuk mengetahui keaslian apakah itu benar Victor yang pidato atau tidak,” pungkasnya.
Ahmad Zuhdi