Ia mengunjungi Pondok Pesantren Alquran KH Abdullah Syafi’ie (As-Syafi’iyah) Pulo Air Sukabumi, Jawa Barat untuk bersilahturahmi dan sowan dengan pengasuh Ponpes tersebut yakni KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie.
Wartapilihan.com, Sukabumi – Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto kembali melakukan silaturahmi ke beberapa ulama kharismatik di penjuru negeri setelah ia menunda kegiatan kampanye nya untuk menghormati korban gempa bencana alam di Sulawesi Tengah beberapa waktu belakangan ini.
Kali ini ia mengunjungi Pondok Pesantren Alquran KH Abdullah Syafi’ie (As-Syafi’iyah) Pulo Air Sukabumi, Jawa Barat untuk bersilahturahmi dan sowan dengan pengasuh Ponpes tersebut yakni KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie.
Dalam kunjungannya tersebut, Prabowo yang mengenakan kemeja safari coklat dan berpeci hitam itu langsung disambut hangat oleh ribuan santri dan masyarakat sekitar. Saat berjalan menuju Padepokan Ponpes, tak sedikit para santri dan masyarakat berbondong-bondong untuk bersalaman dan berfoto bersama dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu.
“Pak Prabowo foto dong pak foto,” ungkap para santri dan masyarakat yang menyambut kedatangan Prabowo di areal gerbang kompleks Ponpes As-Syafi’iyah Pulo Air, Sukabumi, Jawa Barat, Ahad (7/10).
Mendengar banyaknya permintaan santri dan masyarakat untuk berfoto, Prabowo pun menghentikan langkahnya dan mempersilahkan untuk mengabadikan gambarnya. “Iya ayo sini foto bareng,” timpal Prabowo sembari para santri menyerbu untuk bersalaman.
Usai berfoto dan bersalaman dengan para santri dan masyarakat, Capres yang berpasangan dengan Cawapres Sandiaga Salahuddin Uno itu kembali melanjutkan langkahnya untuk menuju Padepokan Ponpes. Ia pun langsung di terima dengan hangat oleh KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo juga diminta untuk memberikan sambutan dihadapan ribuan santri dan masyarakat oleh KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie yang tengah menggelar acara Tabligh Akbar menyambut tahun baru 1440 H, Tasyakuran Pesantren Alquran ke 28, dan Haul KH Abdullah Syafi’ie ke 33.
Dalam pidatonya, mantan Danjen Kopassus itu mengaku terharu atas sambutan yang diberikan kepadanya yang begitu meriah oleh pengurus Ponpes As-Syafi’iyah dan para santri. Ia menjelaskan, kehadirannya kesini hanyalah untuk sowan dan bersilahturahmi dengan para Kiyai, khususnya dengan KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie.
“Terimakasih banyak atas sambutan yang diberikan kepada saya dan rombongan. Tujuan saya kesini itu untuk sowan dan silaturahmi dengan para Kiyai, ulama dan tokoh tokoh agama. Karena kegiatan sowan dan silaturahmi ini sudah saya lakukan ketika saya masih aktif di TNI,” tutur Prabowo.
Prabowo menjelaskan, saat ia masih aktif berdinas di TNI, ia kerap kali menemui Kiyai dan ulama sebelum berangkat tugas ke medan perang. Selain meminta masukan, ia juga memohon doa restu agar apa yang ia jalankan bisa berhasil atas bantuan Allah Swt yang didorong dengan doa para ulama.
“Begitu juga sekarang, saya memohon doa dari para Kiyai dan ulama agar dimudahkan langkah saya oleh Allah swt, Tuhan yme untuk berjuang dan berbakti kepada bangsa dan negara. Saat ini saya telah mewakafkan jiwa dan raga saya dan seluruh kemampuan yang saya miliki untuk membangun kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,” ungkap Prabowo yang langsung disambut gemuruh takbir dan tepuk tangan oleh ribuan santri .
Membangun Ekonomi Umat dan Rakyat
Dalam pidatonya, Prabowo juga menyinggung tentang pengelolaan kekayaan sumber daya alam (SDA) yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Menurutnya, pemerintah tidak mengelola kekayaan sumber daya alam itu dengan baik. Sehingga, kesejahteraan rakyat Indonesia masih jauh dari apa yang di cita-citakan oleh para pendiri bangsa.
“Sumber daya alam kita sangat kaya tetapi rakyat kita masih ada yang kelaparan, pemuda kita masih banyak yang pengangguran, ibu-ibu kita masih teriak karena harga kebutuhan pokok yang mahal, kekayaan kita dibawa lari keluar negeri, kekayaan itu tidak tumbuh didalam negeri dan ini harus kita hentikan kita harus bisa menciptakan kesejahteraan kemakmuran untuk seluruh rakyat Indonesia yang seadil-adilnya,” ungkapnya yang disambut gemuruh takbir dari para ribuan santri.
Oleh karena itu, ia mengajak kepada seluruh ulama, Kiyai dan para santri untuk ikut berpartisipasi dan berjuang bersama mengawal cita-cita pendiri bangsa untuk menciptakan kesejahteraan dan keadilan demi kemakmuran rakyat Indonesia berdasarkan UUD 1945.
“Kita harus peduli terhadap kondisi bangsa kita saat ini, karena dengan kepedulian itu kita bisa menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi kemakmuran rakyat Indonesia. Dengan begitu, peningkatan ekonomi umat, peningkatan kesejahteraan rakyat bisa tercipta sesuai dengan UUD 1945. Karena buat apa negara ini merdeka tetapi rakyatnya sengsara, karena itu kita harus merebut kemerdekaan itu kembali dan kita berikan kepada bangsa dan rakyat kita,” tandasnya.
Usai memberikan pidatonya, mantan Pangkostrad itu langsung dikalungkan kain sorban berwarna putih oleh KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie. Ia pun berdoa agar apa yang diperjuangkan oleh Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno dalam Pemilihan Presiden 2019 mendatang bisa berhasil dan bisa mengembalikan kejayaan bangsa Indonesia.
Ahmad Zuhdi