Setelah menikah, seringkali pria mengalami perut buncit yang beresiko bagi kesehatan.
Wartapilihan.com, Jakarta –Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pria yang sudah menikah rata-rata paling sedikit naik 4-5 kilogram dari berat ideal.
Sementara itu, penelitian lain yang dipublikasikan pada jurnal Families, Systems & Health juga menemukan hal senada, sekitar 25% pria yang sudah menikah akan menjadi gemuk dibandingkan pria lajang.
Peneliti dari University of Bath, Inggris juga mengatakan, pria lajang tidak mengalami perut buncit karena menjaga tubuh tetap bugar dan langsing untuk mencoba menarik pasangan.
Menurut dr. Fiona Amelia dari KlikDokter, cara paling mudah untuk mengetahui perut buncit atau tidak dengan mengukur lingkar pinggang.
“Ini penting diketahui, jika ukuran pinggang sudah lebih dari 90 cm, maka itu dipastikan perut Anda buncit,” kata dia.
Namun, untuk lebih akuratnya lagi apakah perut mengalami buncit atau tidak, bisa diperiksakan langsung ke dokter. Pemeriksaan yang paling dipercaya, menurutnya adalah dengan menggunakan CTscan atau MRI.
Sebagai informasi, perut buncit memiliki dua bentuk. Pertama, lemak yang di bawah kulit. Lalu, yang kedua dan ini yang paling berbahaya adalah saat lemak berada di dalam perut sehingga tak terlihat.
Adapun penyakit-penyakit yang ditimbulkan karena perut buncit yaitu (1) tekanan darah tinggi, (2)diabetes, (3) serangan jantung, (4) stroke, (5) kanker usus besar, (6) kanker pankreas, dan (7) kolesterol tinggi.
“Bagi pria yang sudah telanjur memiliki perut buncit, ada dua hal yang wajib dilakukan, yakni menjaga asupan makanan dan berolahraga secara rutin.
Dalam pengaturan makanan, sebaiknya kurangi makanan yang mengandung gula tinggi. Dengan menghindari itu, insulin bisa menjadi rendah dan akhirnya lemak dalam tubuh bisa dibakar,” tegas dia.
Selanjutnya, orang dengan perut buncit juga harus mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang, dengan kandungan protein, lemak sehat, dan sayur.
“Khusus untuk lemak sehat, bisa didapatkan dari minyak zaitun, minyak kelapa, dan alpukat,” tuturnya.
Eveline Ramadhini