Istilah pertanian organik atau produk pertanian organik lebih dikenal luas di masyarakat daripada istilah Pertanian berbasis Permakultur. Kadang-kadang praktisi permakultur pun menyebut produknya hasil pertanian organik untuk memudahkan berkomunikasi dengan masyarakat. Tapi, benarkan permakultur identik dengan organik?
WartaPilihan.com, Depok– Kebun Permakultur memiliki lebih banyak hal daripada kebun organik. Perhatikan, ‘desain cerdas’ permakultur yang memanfaatkan energi, sumber daya alam dan berkelanjutan. Energi dan kolaborasi dengan alam dimaksudkan untuk meminimalkan dampak suatu kawasan kebun terhadap lingkungan sekitarnya. Desain yang bagus juga memiliki potensi besar, yaitu bisa menjadi penghubung lingkungan sekitarnya. Situs Permakultur terbesar di dunia, The Chikukwa Project di Zimbabwe, telah membantu seluruh masyarakat di kawasan itu.
Foto ini menunjukkan bagaimana tanah Chikukwa terlihat pada awal tahun sembilan puluhan,lereng bukit kosong dan erosi tanah, dengan konsekuensi gizi buruk.
Gambar ini menunjukkan sebagian kecil wilayah klan Chikukwa seperti sekarang. Rumah – rumah terletak di antara kebun buah-buahan, ladang, dan pohon kayu yang luas semuanya khas dari strategi perancangan ini.
Kebun permaculture juga merupakan bagian dari keseluruhan gaya hidup ‘pemeliharaan’. Mari kita perhatikan:
- Fokus pada pemenuhan siklus nutrisi dan air dengan menggunakan limbah, dan mengurangi ketergantungan pada input.
- Penciptaan tanah yang lebih sehat dan keragaman hasil. Kebun dengan design khusus.
- Tanggung jawab untuk limbah/sampah. Ada niatan untuk mengurangi dan bahkan menghilangkan sampah.
- Variasi kegiatan untuk membuat penduduk tetap terlibat dan bersemangat untuk menanam makanan mereka sendiri.
- Meniru alam dengan melestarikan tanah dan air, dan kekayaan genetik didalamnya. Ada penggunaan ruang yang intensif. Tanaman dibiarkan untuk menyebarkan benihnya sendiri dan ada yang ditanam untuk pengendalian hama. Kita tidak mungkin melihat tanaman pangan dalam barisan teratur. Kebun permakultur akan terlihat seperti hutan makanan dengan beberapa titik terbuka yang penuh dengan tumbuhan dan tanaman keras.
- Optimalisasi energi alami, misalnya. Aliran air, angin, sinar matahari, daun, kotoran burung.
- Makanan Bergizi dan habitat yang sehat untuk orang-orang dan binatang/burung lokal.
- Ketergantungan pada observasi. Desain permakultur adalah teknologi campuran. Bill Mollison (pendiri gerakan permakultur) mengatakan bahwa permakultur, seperti sepeda, mudah beradaptasi dan memiliki potensi besar namun tergantung keterampilan penggunanya.
- Resiko Minimal. Jika kita gagal dalam permakultur, maka yang akan terjadi adalah alam akan mengambil alih. Tanah akan terus sembuh, hutan tumbuh dan orang lain bisa masuk untuk membangun kembali usaha kita.
Perbedaan antara berkebun organik dan Permakultur
Lalu, Apa bedanya antara Pertanian Organik dan Permakultur?
Permakultur menggunakan praktik berkebun dan bertani organik tapi ada kelebihan lain. Permakultur mengintegrasikan kebun dan rumah untuk menciptakan gaya hidup yang meminimalkan dampak negatif pada lingkungan.
Ada perbedaan yang signifikan antara sistem produksi pangan tertutup dan terbuka. Dalam sistem yang benar-benar tertutup (di suatu ruang vakum atau di luar angkasa) energi tidak hilang, hanya dipindahkan dari satu makhluk ke elemen lainnya. Dalam sistem permakultur, (yang tidak pernah bisa ditutup sepenuhnya), energi idealnya digunakan oleh satu elemen secara efektif dan diteruskan untuk kepentingan berikutnya sebelum meninggalkan sistem.
Pertanian Organik mempromosikan penggunaan pupuk alami, memanfaatkan siklus karbon alami sehingga limbah dari tanaman menjadi makanan (pupuk) yang lain. Namun, dalam pertanian organik, seperti halnya SEMUA pertanian pada umumnya, mineral hilang dari lahan pertanian setiap kali ada produk pertanian yang dibawa truk ke pasar.
Pertanian Permaculture ideal, akan menjadikan produksi makanan lebih dekat ke konsumen dan limbah konsumen kembali ke siklus. Ini juga mengurangi energi yang terbuang dalam mengangkut makanan dengan memproduksi makanan di tempat orang-orangnya berada. Dalam permakultur, masyarakat berkontribusi dalam kehidupan sehari-hari mereka. Yaitu terhadap proses produksi makanan dan kebutuhan lainnya.
Kapan Permakultur berbeda dengan Organik?
Akan ada saat dimana sistem permaculture tidak sepenuhnya organik:
- ketika kita menggunakan sumber daya lokal daripada sumber organik yang disertifikasi
- Bila kita ingin meningkatkan keragaman dengan menghadirkan tanaman / bibit yang tidak biasa dari pemasok tanaman non-organik
- Permakultur memiliki kemampuan untuk meningkatkan produksi dan mengubahnya menjadi organik. misalnya: ketika kita menanam tanaman pangan di sepanjang sungai atau pinggir jalan yang tercemar untuk menyaring racun dan mengubahnya menjadi lebih aman. Kita, kita mungkin tidak bisa makan tanaman itu, tapi kita bisa menyimpannya sebagai cadangan darurat kita.
Intinya Permakultur mencoba untuk membuat siklus energi dengan mengoptimalkan apa yang kita miliki.
Membina Budaya Daur Ulang Masyarakat
Ini bukan tentang penggunaan pestisida yang disengaja, tapi lebih karena penggunaan produk sampingan yang jika tidak digunakan, akan sia-sia. Kita bisa menggunakan sepatu tua sebagai pot untuk tanaman, ban truk tua untuk menahan tepi kolam. Terkadang pilihannya sulit dan kita harus melakukan analisis biaya / manfaat dengan cepat. Sebagai contoh: Di suatu Peternakan Sutera, mereka menggunakan minyak daur ulang (untuk pemantik api) dan kaleng minyak (untuk kandang peternakan cacing sederhana) dari restoran organik non-sertifikat yang terkadang menggunakan sayuran dan buah dari kebun permakultur. ‘Perdagangan’ ini menstimulasi hubungan lokal dan menumbuhkan budaya untuk menemukan cara cepat dan pintar untuk mengatasi kesulitan.
Permakultur Dapat Mengkonversi Sumberdaya Secara Aktif
Kita perlu mempertimbangkan manfaat penggunaan limbah lokal gratis (misalnya pupuk kandang sapi) dibandingkan dengan pemasok organik yang mungkin berada di negara lain. Ketika kita merancang dengan baik, sistem permaculture dapat bertindak sebagai pembersih atau agen pemrosesan. Terkadang, kita bisa mengubah kemudian memanfaatkan limbah yang tercemar (sesuai dengan apa yang memungkinkan). Dalam kasus kotoran sapi, misalnya. Kita bisa bertanya kepada pemilik ternak mengenai obat anti-cacing mereka, periksalah bahwa obat ini dapat dipecah dengan pengomposan suhu tinggi kemudian dilakukan untuk mereferensikannya sebelum menggunakannya. Desain permaculture yang baik akan memiliki output yang lebih baik. Berkebun organik mungkin tidak memiliki kepekaan untuk mengurangi dampak sistem pada sistem alam yang lebih luas.
Abu Faris
Praktisi & Alumni 7th Certified Permaculture Design Course
Sumber bacaan:
https://bumilangitinstitute.wordpress.com
http://www.permaculturevisions.com/