Pemerintah RI Tolak Gagasan Trump

by
foto:https://storage.googleapis.com

“Sangat positif yang dilakukan oleh Bu Retno Marsudi, ini bukti komitmen RI untuk mendukung Kemerdekaan Palestina dan proses perdamaian yang berjalan”, ujar Sukamta.

Wartapilihan.com, Jakarta –Terkait kabar adanya rencana Presiden Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, Sukamta menyatakan hal tersebut jelas akan memicu ketegangan yang luas di timur tengah.

“Konflik di Palestina adalah isu super sensitif di Timur Tengah, kami berharap AS bisa bijaksana dalam soal ini. Semestinya AS konsisten dengan kebijakan yang selama ini dilakukan dengan mendorong perdamaian yang mengarah kepada solusi dua negara. Isu Yerusalem sebagai ibukota Israel akan mementahkan puluhan tahun pembicaraan damai yang sudah dilakukan,” jelas Anggota Komisi 1 tersebut.

Lebih lanjut Sukamta yang juga Sekretaris Fraksi PKS mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan oleh Bu Retno Marsudi, Menlu RI dengan memanggil Dubes AS Joseph R Donovan Jr. terkait dengan isu tersebut.

“Sangat positif yang dilakukan oleh Bu Retno Marsudi, ini bukti komitmen RI untuk mendukung Kemerdekaan Palestina dan proses perdamaian yang berjalan,” ungkap Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Luar Negri DPP PKS

Anggota DPR asal Yogyakarta ini berharap Pemerintah Indonesia bisa lakukan langkah strategis dengan menggalang dukungan dari negara-negara OKI dan juga Eropa untuk menolak gagasan Trump tersebut.

Sebelumnya, Duta Besar AS untuk Indonesia Josep R. Donovan menyatakan bahwa Trump belum mengambil keputusan soal pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Hal itu dilakukan saat dipanggil Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk menjelaskan perihal tersebut. Menlu RI menyampaikan keprihatinan atas rencana Trump itu.

“Palestina menginginkan Yerusalem Timur menjadi Ibu Kota jika mereka merdeka nanti. Komunitas Internasional juga tidak mengakui klaim Israel atas seluruh kota Yerusalem. Di kota itu terdapat tempat suci tiga agama, Islam, Kristen dan Yahudi,” ujarnya.

Seperti dilansir kantor berita Turki, Anadolu, Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab, Hossam Zaki, kepada wartawan di Kairo mengatakan, Liga Arab akan menggelar pertemuan luar biasa untuk membahas rencana Amerika Serikat untuk memindahkan kedutaannya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Pertemuan para wakil negara-negara Liga Arab itu akan digelar Selasa (4/12), atas permintaan Palestina.

Langkah tersebut diambil di tengah kabar bahwa Presiden AS Donald Trump bersiap untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Jika itu terjadi maka perdamaian Israel-Palestina kian mustahil. Yerusalem Timur diharapkan Palestina sebagai Ibu Kota jika suatu saat merdeka.

Tolak Yerusalem sabagai Ibukota Israel

Pengamat politik internasional Arya Sandhiyudha menjelaskan, apabila ini benar terjadi maka akan menjadi kemunduran luar biasa bagi upaya kemerdekaan Palestina. Indonesia, tidak patut bungkam sebab telah menjadi fatsoen untuk terus berdiri menantang penjajahan Israel. Sebagaimana founding fathers telah gaungkan dan tanamkan.

“Perkembangan ini jelas dalam perspektif Indonesia sangat memprihatinkan. Adanya laporan bahwa AS bersiap untuk mengumumkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel akan menjadi kesalahan fatal dan bertentangan dengan kesepakatan internasional, resolusi PBB dan fakta sejarah,” ujarnya.

Direktur Eksekutif MaCDIS ini menyatakan bahwa langkah seperti itu dinilai akan merusak semua upaya perdamaian dan memicu ketegangan dan konflik baru. Indonesia harus mengirimkan pesan agar pemerintah AS segera menghindari kesalahan ini. Mempertahankan status quo Yerusalem dan Haram al-Sharif sebagai milik bersama secara internasional sangat penting bagi semua pihak, keberlangsungan perdamaian bagi anak segala bangsa.

“(Presiden Jokowi) segera melakukan komunikasi via telepon dengan Presiden Mahmud Abbas, Presiden Erdoğan, dan pemimpin negara lainnya menegaskan pentingnya pembentukan sebuah negara Palestina yang berdaulat dengan Yerusalem timur sebagai ibukotanya dan pelestarian status Yerusalem dan Haram al-Sharif untuk perdamaian dan keamanan,” pungkasnya.

Ahmad Zuhdi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *