“If he’s good enough for you, he’s good enough for me. If he scores another few, then I’ll be a muslim too”. Itulah mars yang digaungkan oleh Big Reds—sebutan bagi fans Liverpool FC—akhir-akhir ini.
WartaPilihan.com, Depok — Selain mars klasik “You’ll Never Walk Alone” (Kamu Takkan Jalan Sendirian), mars ini pula dinyanyikan pada saat pertandingan kandang Liverpool di Anfield Stadium. Mars yang diadopsi dari lagu Dodgy berjudul ‘Good Enough’ ini ditujukan pada pemain baru mereka, Muhammad Salah (BBC, 2018).
Ya, kendati baru bermain satu musim bersama The Reds, Salah dalam waktu singkat telah menjadi favorit fans Liverpool. Pemain asal Mesir tersebut sampai bulan Juli tahun lalu adalah pemain A.S. Roma, sampai akhirnya klub Italia tersebut memutuskan untuk mentransfernya ke Liverpool.
Sebenarnya kenaikan pamor Salah bukan tanpa alasan, karena baik Salah secara pribadi dan Liverpool sama-sama mencapai presatsi yang signifikan pada musim 2017-2018 ini. Salah secara pribadi telah meningkatkan performanya. Ia mencetak gol terbanyak dalam karirnya bersama Liverpool dengan 32 gol di liga Premier League. Atas prestasinya tersebut ia mendapat anugerah Golden Boot (Sepatu Emas) dari liga. Klub Liverpool juga mengalami peningkatan. Dengan Salah, juga pemain asal Senegal Sadio Mane dan Roberto Firmino asal Brazil, Liverpool berhasil mencapai Grand Final UEFA Champions League (UCL) sebelum akhirnya tumbang oleh raksasa Spanyol, Real Madrid.
Sedikit tentang Salah, nama lengkapnya adalah Muhammad Salah Ghaly. Ia lahir di Nagrig, Mesir pada tanggal 15 Juni 1992. Ia memulai karir profesionalnya pada umur 18 tahun ketika ia direkrut oleh sebuah klub sepak bola asal Kairo, El Mokawloon. Sebelum bermain untuk Liverpool, Ia juga telah bermain untuk beberapa klub Eropa lainnya, seperti Chelsea FC dan AS Roma. Ketika di Chelsea, pelatih José Mourinho berkata Salah adalah “pemain yang sangat potensial”. Mourinho membandingkannya dengan dua pemain handal yang pernah ia latih seperti Gareth Bale dan Arjen Robben (Winter, 2014).
Hal ini tentu terbukti ketika ia bermain untuk Liverpool musim ini. Prestasi-prestasi yang digapai Salah di musim ini memang luar biasa, tetapi ada prestasi yang kadang luput dari mata orang awam. Prestasi terhebat yang digapai Salah bukanlah hanya tentang performanya dalam lapangan, tetapi apa yang ia lakukan di lapangan dan di luar lapangan.
Ketika berada di dalam lapangan, Salah tidak segan-segan menunjukkan bahwa dirinya adalah seorang muslim dengan melakukan sujud setelah mencetak gol. Di luar lapangan pun ia juga seorang muslim yang taat. Terlihat bahwa ia sering membawa mushaf al-Qur’an dan membacanya ketika sedang dalam perjalanan.
Mungkin bagi sebagian orang hal tersebut sepele. Tetapi, bila kita melihat keadaan zaman sekarang, jangankan pemain bola, rakyat biasa saja mungkin tidak melakukan apa yang Salah lakukan. Apa itu? Yaitu tidak memisahkan antara kehidupan profesional atau pekerjaannya dengan kehidupan agamanya. Banyak pemain sepak bola muslim seperti Salah, tetapi tidak sedikit yang terjerumus dalam kehidupan sekuler.
Mereka memisahkan antara pekerjaan dengan nilai-nilai agama. Ibaratnya, mereka meninggalkan ke-Islam-an mereka di tempat parkir. Tidak mereka bawa bersama ke lapangan atau tempat kerja. Ketika mereka bekerja dan mendapat kesuksesan, dengan sombongnya mereka berkata, “Kesuksesan ini tak lain adalah karena hasil kerja keras saya”. Patut direnungkan apa yang terpampang di dinding istana al-Hambra, kota Granada, Spanyol. Tertulis kalimat, “Laa ghaliba illallaah” (Tidak ada yang menang, melainkan Allah). Kata Buya Hamka, “Ya, yang menang hanya Allah. Kaum muslimin sendiri pun jika telah meninggalkan Allah, pasti kalah juga” (HAMKA, 2015).
Inilah tantangan di zaman modern, kita diuji bukan melalui fisik lagi, bukan melalui pedang, meriam, rudal, atau senapan, tetapi, melalui keyakinan. Kita dilepaskan dari keyakinan kita dalam berkehidupan. Keimanan kita janganlah hanya diletakkan di dalam hati saja, tetapi juga terucap dalam lisan dan terlaksana dalam perbuatan kita.
Depok, 26 November 2018
Faris Ranadi (Santri PRISTAC)
Bibliography
BBC. (2018, Februari 16). Mohamed Salah inspires “I’ll be Muslim too” chant. Dipetik November 18, 2018, dari BBC News: https://www.bbc.com/news/av/uk-43081318/mohamed-salah-inspires-i-ll-be-muslim-too-chant
HAMKA. (2015). Dari Hati Ke Hati. Jakarta: Gema Insani.
Winter, H. (2014, January 24). Jose Mourinho confirms Chelsea are closing in on £12m deal for Basle attacker Mohamed Salah. Retrieved November 17, 2018, from The Telegraph UK: https://www.telegraph.co.uk/sport/football/teams/chelsea/10594886/Jose-Mourinho-confirms-Chelsea-are-closing-in-on-12m-deal-for-Basle-attacker-Mohamed-Salah.html