Milad ke-25 BPRS Amanah Ummah

by
Anang Ghozali

Bank Pembiayaan Rakyat (BPR) Syariah Amanah Ummah menggelar tasyakur milad ke-25 sekaligus peresmian gedung kantor pusat di Leuwiliang Kabupaten Bogor, Senin (7/8/2017).

Wartapilihan.com, Bogor –Acara tersebut dihadiri sejumlah ulama diantaranya, Ketua MUI Pusat KH Ma’ruf Amin, Dewan Pengawas Syariah BPRS Amanah Ummah KH Didin Hafidhuddin, KH Qodamul Qudus, KH Abbas Aula dan lainnya. Selain ulama, hadir pula sejumlah pimpinan daerah seperti Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Bupati Bogor Nurhayati, Ketua DPRD Kabupaten Bogor Ade Rohendi, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor Ade Yasin serta sejumlah pejabat setempat.

Direktur Utama BPRS Ummah Taufiq Rahman mengucapkan terima kasih kepada para ulama dan tokoh serta undangan yang hadir dalam kesempatan tersebut.

Dalam kesempatan itu, Taufiq menceritakan bahwa BPRS Amanah Ummah termasuk generasi awal perbankan syariah di Indonesia, “Kami hadir tiga bulan setelah bank Muamalat muncul, dan alhamdulillah dalam perjalanannya BPRS Amanah Ummah menjadi bank yang sehat dan menjadi rujukan BPRS dari berbagai daerah di Indonesia. Dan kami berharap kita menjadi BPRS nomor satu di Indonesia,” harapnya.

BPRS Amanah Ummah adalah BPRS yang berprestasi di kancah nasional, lembaga yang diprakarsai oleh ulama besar almarhum KH. Sholeh Iskandar ini sudah mendapatkan berbagai macam penghargaan, diantaranya penghargaan dari Infobank (2012) sebagai BPRS dengan kategori sangat bagus serta dari Karim Consulting Indonesia sebagai The 1st Rank The Most Prudent Islamic Rural Bank, Java Region (2014), mendapatkan golden award dan berbagai penghargaan lainnya.

Selain itu, BPRS Amanah Ummah juga mendapatkan penilaian memuaskan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang terbaru OJK memberikan nilai 97,4 atas kinerja keuangan BPRS Amanah Ummah.

Dalam kinerjanya, BPRS Amanah Ummah konsisten menjalankan kepatutan nilai-nilai syariah. “Kepatuhan kepada aturan Allah yang membawa keberkahan, kami yang tadinya kecil alhamdulillah terus berkembang hingga akhirnya memiliki gedung yang baru ini,” kata Taufiq.

Selain kinerja, BPRS Amanah Ummah juga selalu melakukan kegiatan sosial. Diantaranya memberikan santunan kepada anak yatim, memberikan bantuan kepada korban bencana alam dan aktivitas sosial lainnya.

“Dalam momen milad yang ke-25 ini mudah-mudahan kita selalu istiqomah dalam nilai-nilai syariah, dan terus memberi manfaat kepada masyarakat,” tandas taufiq.

Sementara itu, wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar yang hadir dalam acara itu menyatakan,” Atas nama Pemprov Jawa Barat saya mengucapkan selamat milad kepada BPRS Amanah Ummah dan apresiasi atas hadirnya kantor pusat yang baru ini,” ujar Deddy Mizwar dihadapan para undangan.

Dalam kesempatan itu, Deddy mendorong agar bank syariah terus berinovasi agar bisa bersaing dengan bank konvensional. Misalnya masalah biaya administrasi, bagaimana bisa dilakukan inovasi karena selama ini terkesan beban administrasinya lebih mahal ketimbang bank konvensional.

Meski demikian, kata Deddy, umat Islam dianjurkan memilih bank syariah, “Kalaupun lebih mahal sedikit gak apa-apa lah yang penting berkah,” imbuhnya. Ia meyakini, semua orang ingin aman dan nyaman untuk berhubungan dengan bank syariah. “Karena yang dicari itu keberkahan bukan sekedar hitungan materinya,” kata Deddy.

Ia juga mengatakan, jumlah penduduk muslim di Jabar yang kini mencapai 40,9 juta jiwa memiliki potensi pasar keuangan syariah yang sangat terbuka. Ia pun menyambut baik banyaknya perguruan tinggi di Jabar yang menghadirkan program-program studi ekonomi berbasis syariah yang nantinya dapat mengisi ruang kosong di industri keuangan syariah. Hal ini menurutnya, akan mampu meminimalisir terbatasnya ketersediaan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi khusus di bidang ekonomi.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin yang juga hadir dalam acara itu menyatakan, “Mensyukuri 25 tahun itu sesuatu yang pantas, nikmat dan kebaikan baik juga diceritakan agar menjadi pelajaran bagi masyarakat. Selain umurnya panjang tapi prestasinya juga membanggakan,” ujar Kyai Ma’ruf.

Ia mengatakan, ada dua aspek yang perlu diperhatikan yaitu aspek kesesuaian syariah dan aspek manajemen yang baik. “Dalam Islam dua-duanya adalah tuntutan, syariah itu jalan yang lurus maka ikutilah, selain itu Allah juga menuntut kita kerja baik dan profesional dalam segala hal. Jadi keduanya harus dipenuhi dalam kehidupan kita,” jelas Kyai Ma’ruf.

Rais Aam PBNU itu juga bersyukur, saat ini perbankan syariah sudah memiliki payung hukum sendiri sehingga bisa menjadi modal dasar untuk pengembangan. Karena itu, inovasi harus terus dilakukan dalam rangka perbaikan ekonomi umat.

Salah satu pengembangan yang sedang dilakukan, kata Kyai Ma’ruf adalah gerakan yang disebut “Arus Baru Ekonomi Indonesia”. “Ini gerakan dari MUI dalam rangka penguatan ekonomi umat. Dan kami sudah mengadakan kongres ekonomi umat beberapa waktu lalu,” imbuhnya.

Gerakan yang dilakukan, contohnya mendorong dan menggerakkan ekonomi di pesantren, koperasi dan lain sebagainya.

Menurutnya, ekonomi syariah harus punya peran yang kuat dalam arus baru ekonomi Indonesia. “Umat Islam harus ikut berpartisipasi, menjadikan ekonomi syariah jadi pilar ekonomi umat. Apalagi bangsa kita mayoritas adalah umat Islam, kalau umat bisa diberdayakan maka akan muncul kekuatan ekonomi yang besar,” jelasnya. II

Izzadina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *