Menurut Redaktur Pelaksana Republika, Subroto, meskipun karakteristik media online adalah hardnews (berita pendek), tapi berita dengan liputan mendalam tetap diperlukan. Media online kini juga sudah menjadi referensi bagi para peneliti.
Wartapilihan.com, Jakarta –“Liputan mendalam adalah laporan yang menggambarkan peristiwa yang terjadi dengan bentuk tulisan yang mendetail,” kata Subroto dalam pelatihan ‘in depth news’ bagi media Islam online, Kamis (15/3) di Jakarta. Liputan mendalam, beda dengan berita pendek yang menjadi kebiasaan media online.
Beberapa ciri liputan mendalam adalah ia merupakan laporan yang menjelaskan. Ia lebih menjelaskan bagaimana dan mengapa peristiwa itu terjadi (how dan why). Selain itu ia memberi pengetahuan dan pemahaman. “Beda dengan liputan investigasi. Liputan ini adalah laporan yang menunjukkan. Ia lebih menunjukkan apa dan siapa (what dan who). Ia membeberkan persoalan dengan bergerak maju ke pertanyaan bagaimana bisa, sampai sejauh apa dan siapa saja,” jelasnya dalam acara yang dilaksanakan oleh Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama itu.
Ciri lain dari liputan mendalam adalah : ia mengungkapkan suatu hal yang sudah diketahui pembaca, tidak mengungkap kasus, disajikan secara mendetail, tidak membutuhkan waktu lama (sebagaimana investigasi) dan ditulis dengan gaya feature.
“Dalam perencanaan liputan mendalam maka perlu merumuskan latar belakang masalah, permasalahan yang hendak diungkap, sumber kunci yang dihubungi, daftar pertanyaan kunci, waktu peliputan dan anggaran,” terang Subroto. Untuk mendapatkan fakta dan peristiwanya maka reporter bisa melakukan studi pustaka, observasi dan wawancara.