Ratusan Massa ‘Duduki’ Kantor Disdik Sumsel. Desak Kadisdik Sumsel Keluarkan Berkas DPU STM Pertambangan 1977.
Wartapilihan.com, Palembang –Ratusan massa yang tergabung dalam lembaga swadaya masyarakat (LSM) Kesatuan Aksi Pemantau Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KAPAKKN) kembali mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Sumatera Selatan (Disdik Sumsel), Jum’at (22/6/2018) pagi.
Kedatangan ratusan massa dengan 7 bus kota itu membuat jalan di sekitar Jalan Kapten A.Rivai yang menuju kantor Gubernur Sumsel, Hingga Simpang 5 Kampus macet total.
Massa mendesak Disdik Sumsel mengeluarkan jumlah daftar ijazah yang terpakai dan tidak terpakai di Sekolah Tehnik Mesin (STM) Pertambangan Tahun 1977. Terkait adanya dugaan ijazah palsu milik Mawardi Yahya. “Kita juga mendesak Disdik Sumsel mengeluarkan daftar peserta ujian STM Pertambangan tahun 1977,” kata Kordinator Aksi (Korak) Aminullah.
Ia berharap, Disdik Sumsel bersikap jujur, transparan dan tidak terpengaruh interpensi dari kelompok maupun oknum-oknum tertentu dengan motif politis maupun ekonomi dalam mengusut skandal dugaan ijazah palsu milik Mawardi Yahya.
“Apabila tidak sungguh-sungguh menindaklanjuti aksi ini, maka kami akan datang lagi dengan massa yang lebih banyak sampai kebenaran terungkap,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Widodo yang menerima massa menyampaikan pihaknya selalu siap mendengarkan dan mencermati semua hal yang menyangkut pendidikan di Sumsel, termasuk tuntutan massa KAPAKKN.
“Saya hanya memiliki satu dokumen, tapi sudah diambil oleh pihak berwajib. Kalau ada pihak lain yang mengkonfirmasi, silahkan dilihat, saya siap menyerahkan dan akan saya jawab dengan baik,” tutur Widodo. Terkait adanya dugaan ijazah palsu milik Mawardi, ada pihak yang lebih berkompeten yang akan menjawabnya. “Kami terbuka untuk membuktikan, apakah sah atau palsu,” tuturnbya.
Sementara itu, Koordinator Media Center Herman Deru-Mawardi Yahya (HDMY), salah satu pasangan calon gubernur Sumsel yang akan berlaga pada 27 Juni nanti, Alfrenzi Panggarbesi, mengatakan jika aksi yang dilakukan para pendemo bertujuan menurunkan reputasi HDMY.
Tim pemenangan HDMY, tutur Alfrenzi Panggarbesi, tidak akan terpancing dengan tindakan yang dilakukan lawan politik. ”Kami sekarang fokus pada pemenangan HDMY sebagai Gubernur dan wakil Gubernur Sumsel,” tegasnya
H. Mohammad