Universitas Indonesia(UI) membantah klaim Setara Institute bahwa masjid kampusnya sarang radikalisme dan intoleransi.
Wartapilihan.com, Depok –Menurut Kepala Humas UI, Dr. Rifelly Dewi Astuti, pihaknya telah menerima dan membaca dengan seksama terkait ringkasan hasil penelitian yang dilakukan oleh Setara Institute yang berjudul “Potret Intoleransi dan Potensi Radikalisme di Bogor dan Depok.”
“Penelitian ini memberikan gambaran terkait kondisi dinamika keagamaan, intoleransi, dan potensi radikalisme di Kota Depok dan Kota Bogor. Di dalam studi tersebut, Setara Institute tidak ada menyebutkan bahwa Masjid kampus Depok sebagai sarang radikalisme sebagaimana dimuat di sebuah portal berita online tertanggal 1 November 2017. Melainkan studi Setara Institute menyebutkan bahwa Masjid di Kampus menjadi salah satu Pusat Kegiatan Keagamaan di Kota Depok,” terang Rifelly dalam siaran persnya Kamis (3/11).
Sebagai perguruan tinggi, menurutnya, UI berkomitmen untuk menjaga keutuhan NKRI dengan memerangi intoleransi dan radikalisme serta menentang setiap potensi aksi terorisme di dalam kampus baik itu dari aktivitas mahasiswa dan sivitas akademika UI lainnya maupun aktivitas organisasi resmi yang berada di bawah naungan UI.
Menurut Rifelly, hal ini sejalan dengan Deklarasi UI yang dikumandangkan oleh Rektor UI beserta segenap pimpinan dan sivitas akademika UI pada 1 Juni 2017 bahwa diantaranya:
1. UI berkomitmen untuk terus menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika, kesatuan bangsa dan negara, serta memelihara kerukunan, keadilan, kesejahteraan, dan keragaman masyarakat Indonesia, selaras dengan misi UI yaitu menciptakan komunitas yang inklusif, berdasar pada adab, kepercayaan, integritas, saling menghargai, dan menjunjung tinggi kebhinnekaan dalam
lingkungan yang aman dan bersahabat ;
2. UI akan menindak tegas setiap warga UI yang melakukan tindakan provokasi yang mengarah pada radikalisme dan memecah belah bangsa sesuai mekanisme dan ketentuan yang berlaku
Sementara itu, Ketua Masjid Ukhuwah Islamiyah Universitas Indonesia, Dr Abdul Mutaali menolak keras masjid di kampus UI adalah sarang radikalisme. Menurutnya, Masjid UI adalah Masjid Kampus yang secara keorganisasian terintegrasi dengan Universitas Indonesia sehingga visi dan misinya mengacu kepada visi dan misi UI.
“Paham keagamaan Masjid UI berlandaskan pemahaman Ahlus Sunnah wal jama’ah dalam koridor Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika,”tegasnya.
Seluruh kegiatan dan kajian di Masjid UI, menurutnya, mengacu pada limadasar nilai Masjid UI, yaitu a) Tafahum (pemahaman ke-Islaman yang komprehensif mengharmonikan Islam dan keIndonesiaan) b) Tawazun (keseimbangan antara materialisme dan spiritualisme) c) Tawasuth (moderat) d) Takamul (universal dan holistik) e) Tasamuh (saling menghormati perbedaan).
“Menyikapi pemberitaan terkait hasil penelitian Setara Institute yang kami peroleh pertama kali dari CNN Indonesia, Kami pengurus Masjid UI belum pernah diwawancarai ataupun dimintai pendapat oleh pihak CNN Indonesia terkait dengan pemberitaan hasil penelitian tersebut,” jelas Mutaali.
Karena itu, Pengurus Masjid UI memandang perlu untuk meminta penjelasan lebih lanjut mengenai penelitian tersebut dari Setara Institute. Untuk itu Masjid UI mengundang Setara Institute untuk mempresentasikan hasil penelitian tersebut secara akademik, utuh, dan terbuka.
“Pengurus Masjid UI menerima sebagai masukan dan evaluasi mengingat masukan yang bersifat konstruktif dapat menjadikan masjid kampus yang dibanggakan tidak hanya level nasional melainkan level Internasional,” jelas Mutaali. ||
Izzadina