Masjid Al-Aqsa Kembali Dibuka

by

Jamaah segala usia memasuki kompleks masjid di Yerusalem Timur yang diduduki setelah Israel mencabut pembatasan terhadap pria di bawah 50 tahun.

Wartapilihan.com, Yerusalem –Jumat(28/7), Ribuan Muslim Palestina telah kembali memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki, setelah pemerintah Israel mencabut pembatasan usia yang telah diberlakukan sebelumnya.

Otoritas keagamaan Waqf Islam yang mengelola kompleks tersebut mengumumkan bahwa semua gerbang akan dibuka untuk orang-orang Palestina dari segala umur.

Pengumuman tersebut baru datang beberapa jam sebelum shalat Jumat dimulai. Ribuan orang shalat di jalanan dan berada di luar gerbang. Menurut pejabat agama, 10.000 jamaah berhasil masuk ke dalam kompleks Masjid Al-Aqsa untuk shalat Jumat.

Protes terhadap pembatasan ini pecah setelah shalat Jumat di berbagai kota dan di Tepi Barat yang diduduki.  Polisi menembakkan meriam air dan gas air mata ke pemrotes di Betlehem dan ada konsentrasi polisi yang berada di dekat kompleks Masjid Al-Aqsa.

Bulan Sabit Merah Palestina, mengatakan, bahwa mereka menerima 225 kasus luka-luka di Tepi Barat dan Yerusalem.

Stefanie Dekker dari Al Jazeera, yang melaporkan dari luar Gerbang Damaskus, bahwa situasi di sana “sangat damai”.  “Ada beberapa bentrokan di sekitar Gerbang Singa dan Wadi Joz, namun secara umum semuanya berjalan dengan relatif damai,” katanya, merujuk pada sebuah lingkungan Palestina di utara Kota Tua.

Di Betlehem, sekitar 200 warga Palestina mengadakan shalat Jumat di depan Tembok Pemisahan.
Israel melepaskan tembakan langsung, peluru karet, dan gas air mata pada jamaah. Seorang pemuda ditembak mati oleh tentara Israel setelah dituduh melakukan upaya penusukan di selatan Bethlehem di dekat blok permukiman Gush Etzion.

Namun, saksi lokal mengatakan bahwa tentara Israel menembaki Abdullah Taqatqa yang berusia 24 tahun saat dia berada 20 meter dari mereka.

Protes juga terjadi di sepanjang perbatasan Jalur Gaza yang mengakibatkan pembunuhan Abdelrahman Abu Humeisa yang berusia 16 tahun oleh tentara Israel.

Tujuh warga Palestina lainnya terluka oleh tembakan langsung di Jabaliya timur, sebelah utara jalur timur dan timur wilayah Bureij.

Bentrokan di Pos Pemeriksaan

Di Ramallah, bentrokan pecah setelah shalat Jumat di dekat pos pemeriksaan Qalandiya, salah satu penghalang utama yang memisahkan Tepi Barat dari Yerusalem.

“Kami melihat pasukan Israel menggunakan granat setrum serta banyak gas air mata,” kata Scott Heidler dari Al Jazeera yang melaporkan dari Qalandiya.

‘Ini adalah Tempat Sosial Kami’

Warga Palestina memandang kompleks Masjid Al-Aqsa lebih dari sekadar tempat religius, kata Ahmad Buderi.

“Ini adalah tempat kami bertemu, tempat kami mengubur orang mati, tempat kami menikah,” katanya. “Ini adalah tempat sosial kami, di sinilah kami bermain sepak bola di sore hari.”

Warga Palestina tahu bahwa mereka akan bertanggung jawab melindungi masjid tersebut. Menurur Buderi, dunia Arab dan Islam tidak dapat berbuat apa-apa.

“Orang-orang Palestina bergabung bersama, dan melupakan perbedaan politik dan sosial mereka, itulah cara kami menang,” katanya.

Moedja Adzim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *