KOLEKSI GREEN WAKAF AL-IHSAN (GWA): SAMBUNG NYAWA, TANAMAN ANTI KANKER, DIABETES, JANTUNG TAPI ENAK DILALAP

by

Tanaman sambung nyawa atau Gynura procumbens. Gynura procumbens, juga dikenal sebagai daun dewa, adalah tanaman herbal yang berasal dari wilayah tropis Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Tanaman ini juga populer di negara-negara seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

Wartapilihan.com, Depok— Gynura procumbens memiliki batang yang merayap dan daun berbentuk hati yang berwarna hijau keunguan dengan tepi yang bergerigi. Tanaman ini umumnya digunakan dalam pengobatan tradisional sebagai obat penurun gula darah, penurun kolesterol, penurun tekanan darah, dan sebagai antioksidan.

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menguji manfaat kesehatan dari Gynura procumbens. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tanaman ini mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, polifenol, alkaloid, dan fitosterol yang memiliki efek antiinflamasi, antikanker, dan antidiabetes. Namun, penelitian yang ada masih terbatas dan lebih banyak penelitian diperlukan untuk memahami secara menyeluruh potensi dan efek samping dari penggunaan Gynura procumbens sebagai obat.

Gynura procumbens dapat ditanam di dalam pot atau di kebun. Tanaman ini relatif mudah tumbuh dan biasanya membutuhkan sinar matahari yang cukup dan tanah yang lembab. Daunnya dapat dikonsumsi secara mentah atau dimasak sebagai bagian dari sup, tumisan, atau teh herbal.

Namun, penting untuk diingat bahwa sebelum menggunakan Gynura procumbens atau tanaman herbal lainnya untuk tujuan pengobatan, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli herbal atau tenaga medis terkait untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dan aman, terutama jika Anda memiliki kondisi medis yang sudah ada atau sedang mengonsumsi obat-obatan lainnya.

Gynura procumbens dapat dikonsumsi secara mentah atau dimasak sebagai bagian dari sup, tumisan, atau teh herbal. Berikut adalah beberapa cara umum untuk mengkonsumsi tanaman ini:

  1. Daun Mentah: Daun Gynura procumbens dapat dicuci bersih dan langsung dikonsumsi mentah sebagai bagian dari salad atau tambahan pada hidangan lainnya. Pastikan daun sudah bersih dan segar sebelum dikonsumsi.
  2. Tumisan: Daun Gynura procumbens dapat ditumis dengan bahan lain seperti bawang putih, bawang merah, dan cabai. Tumis dengan sedikit minyak hingga daun layu dan matang. Tumisan ini dapat dijadikan lauk atau sebagai tambahan pada hidangan lainnya.
  3. Sup: Daun Gynura procumbens juga dapat ditambahkan dalam sup sayuran atau sup ayam. Cuci daun dengan baik, potong-potong sesuai selera, dan masukkan ke dalam sup saat sedang dimasak. Biarkan daun matang dalam sup sebelum disajikan.
  4. Teh Herbal: Daun Gynura procumbens dapat digunakan untuk membuat teh herbal. Rebus air hingga mendidih, kemudian masukkan beberapa daun Gynura procumbens ke dalam air mendidih. Diamkan selama beberapa menit agar daun dapat mengeluarkan zat-zat aktifnya ke dalam air. Saring dan minum teh herbal ini.

Perlu diingat, sebelum mengkonsumsi Gynura procumbens atau tanaman herbal lainnya, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli herbal atau tenaga medis terkait. Mereka dapat memberikan panduan dan dosis yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan individu Anda.

Gynura procumbens memiliki potensi untuk menjadi komoditi komersial, terutama dalam industri herbal dan suplemen makanan. Beberapa negara seperti Malaysia dan Thailand telah mengembangkan penanaman Gynura procumbens secara komersial untuk memenuhi permintaan pasar.

Ada beberapa faktor yang mendukung potensi komersial tanaman ini:

  1. Khasiat Kesehatan: Gynura procumbens telah dikaitkan dengan beberapa manfaat kesehatan, termasuk penurunan gula darah, penurunan kolesterol, dan sifat antiinflamasi. Permintaan akan bahan alami yang memiliki efek positif terhadap kesehatan terus meningkat, dan Gynura procumbens dapat menjadi salah satu pilihan yang menarik bagi konsumen.
  2. Ketersediaan dan Pertumbuhan yang Mudah: Gynura procumbens dapat tumbuh dengan relatif mudah di daerah tropis dan subtropis. Tanaman ini dapat ditanam di kebun atau dalam pot, membuatnya lebih mudah dikendalikan dan diproduksi secara komersial.
  3. Permintaan Pasar: Tanaman herbal dan suplemen alami semakin diminati oleh konsumen yang mencari alternatif alami untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan mereka. Dengan peningkatan kesadaran akan manfaat tanaman herbal, permintaan terhadap produk berbahan dasar Gynura procumbens dapat meningkat.

Namun, untuk menjadi komoditi komersial, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, seperti pengaturan produksi yang baik, pengolahan yang tepat, standar kualitas yang tinggi, dan kepatuhan terhadap peraturan dan persyaratan pasar. Selain itu, penelitian lebih lanjut untuk mendukung klaim khasiat kesehatan dan pengembangan pasar yang kuat juga diperlukan.

Dalam hal ini, peran pemerintah, pengusaha, dan peneliti sangat penting untuk mempromosikan dan mengembangkan Gynura procumbens sebagai komoditi komersial yang berpotensi.

Membuat produk komersial dari Gynura procumbens dapat melibatkan beberapa tahap, mulai dari penanaman, pengolahan, hingga pemasaran produk. Berikut adalah panduan sederhana untuk membuat produk komersial dari tanaman ini:

  1. Penanaman: Tanam Gynura procumbens dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi permintaan Anda. Pastikan untuk memilih bibit yang berkualitas dan memperhatikan kebutuhan tumbuhnya, seperti sinar matahari yang cukup, kelembaban tanah, dan suhu yang sesuai. Jaga kebersihan dan kesehatan tanaman untuk mendapatkan hasil yang baik.
  2. Pemanenan: Panen daun Gynura procumbens ketika tanaman sudah mencapai ukuran yang cukup matang. Potong daun dengan hati-hati menggunakan alat yang bersih untuk memastikan kebersihan dan kualitas daun yang dihasilkan.
  3. Pengolahan: Cuci daun Gynura procumbens dengan baik untuk menghilangkan kotoran dan debu. Setelah dicuci, Anda dapat memilih salah satu metode pengolahan berikut:

 

– Keringkan daun: Jemur daun Gynura procumbens dengan baik hingga kering secara alami atau menggunakan alat pengering. Setelah kering, daun dapat digiling menjadi serbuk atau dibungkus sebagai teh herbal.

 

– Pengolahan basah: Blender daun bersih dengan air untuk mendapatkan ekstrak cair. Ekstrak ini kemudian dapat digunakan untuk membuat minuman, sirup, atau dicampur dengan bahan lain untuk membuat produk makanan.

 

  1. Pembuatan produk: Gunakan hasil olahan Gynura procumbens untuk membuat berbagai produk seperti teh herbal, minuman, sirup, atau makanan tambahan. Anda dapat mengembangkan resep sesuai dengan preferensi dan permintaan pasar. Pastikan untuk memperhatikan kebersihan, kualitas bahan, dan metode produksi yang baik untuk menjaga kualitas produk.

 

  1. Kemasan dan Pemasaran: Kemas produk Anda dengan baik dan sesuaikan dengan standar keamanan pangan yang berlaku. Berikan informasi yang jelas tentang kandungan Gynura procumbens dan manfaat kesehatannya. Tentukan saluran distribusi dan strategi pemasaran yang tepat, seperti menjual secara langsung, bekerja sama dengan toko kesehatan, atau memanfaatkan platform online untuk mencapai konsumen.

Pastikan untuk memperhatikan peraturan dan persyaratan yang berlaku terkait pengolahan dan penjualan produk makanan. Juga, penting untuk menjaga kualitas dan kebersihan produk serta mendapatkan sertifikasi yang diperlukan untuk membangun kepercayaan konsumen.

Perlu diingat bahwa langkah-langkah ini hanya merupakan panduan umum, dan dapat disesuaikan dengan skala produksi, pasar, dan peraturan yang berlaku di daerah Anda. Penting untuk melakukan penelitian dan berkonsultasi dengan ahli terkait sebelum memulai produksi komersial.

Ingin melihat atau ingin bibit Tanaman Sambung Nyawa? Silakan mampir ke Green Wakaf Al-Ihsan, Permata Depok. (https://wakaf.masjidalihsanperdep.or.id/). Ini adalah kebun berkonsep Permanen Agrikultur (Permakultur) yang ada di lingkungan Masjid Al-Ihsan, Permata Depok. Kapan-kapan pembaca sedang di Depok, silakan mampir (https://goo.gl/maps/j9wDvyuMd9N9FMFt6?coh=178573&entry=tt).

Abu Faris (Praktisi, Alumni Certified Permaculture Design Course 7th, Bumi Langit Institute Yogyakarta)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *