Presiden Amerika Serikat Donald Trump masih abai terhadap pengeboman masjid di Minnesota. Pejabat tinggi Gedung Putih malah mengeluarkan pernyataan kontroversial dengan menyebutkan bahwa semua kejahatan kebencian yang terjadi adalah rekayasa.
Wartapilihan.com, Minnesota – Sebuah komentar dari pejabat tinggi Gedung Putih yang menyatakan bahwa serangan bom di sebuah masjid di negara bagian Minnesota, As, telah memicu cemoohan di media sosial.
Sebastian Gorka, penasihat senior Presiden AS Donald Trump, mengatakan kepada MSNBC pada hari Selasa (8/8) bahwa beberapa kejahatan kebencian baru-baru ini adalah palsu.
Dia gagal memberikan contoh dan argumen untuk mendukung tuduhannya.
Komentar tersebut menimbulkan kritik terhadap pejabat tersebut yang memiliki hubungan dengan aktivis sayap kanan di Hungaria dan dipecat dari peran konsultan oleh FBI karena retorika anti-Islamnya.
Ketika ditanya apakah Gedung Putih akan mengomentari pengeboman Minnesota yang terjadi pada Sabtu (5/8) dini hari, Gorka mengatakan hanya akan berkomentar setelah penyelidikan terhadap siapa yang berada di belakang serangan tersebut.
“Ada sebuah aturan, semua laporan awal salah, Anda harus memeriksanya, Anda harus mencari tahu siapa pelakunya,” kata Gorka.
“Kami telah mengumpulkan serangkaian kejahatan yang dilakukan, dugaan kejahatan kebencian oleh individu sayap kanan, dalam enam bulan terakhir, yang ternyata benar-benar dipropagandakan oleh pihak kiri.”
“Orang-orang melakukan kejahatan kebencian palsu dalam enam bulan terakhir dengan beberapa keteraturan. Saya rasa bijak untuk mengetahui apa sebenarnya yang terjadi sebelum Anda membuat pernyataan,” tambahnya.
Southern Poverty Law Centre yang mendokumentasikan kejahatan kebencian mencatat 1.863 insiden antara pemilihan Trump pada bulan November 2016 sampai dengan April 2017.
Pada bulan Mei, dua orang dibunuh oleh seorang kulit putih di Oregon saat mereka mencoba menghentikannya pelecehan terhadap dua gadis Muslim di dalam bus.
Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) mencatat kenaikan 91 persen kejahatan anti-Muslim sejak awal tahun ini.
Investigasi FBI
Tidak ada yang terluka saat ledakan terjadi saat sholat subuh di masjid di Bloomington, pinggiran kota Minneapolis. Masjid yang terkena dampak telah menerima lebih dari 100.000 dollar sumbangan setelah serangan tersebut.
FBI mencoba mencari tahu siapa yang berada di balik ledakan tersebut dan Gubernur Minnesota Mark Dayton telah melabeli insiden tersebut sebagai “serangan teroris”.
Trump belum berbicara tentang serangan di tempat ibadah tersebut, namun telah memposting 26 tweet tentang topik yang beragam seperti “berita palsu”, “gagalnya” New York Times, senator yang dia gambarkan sebagai “penipu”, ketegangan yang sedang berlangsung dengan Korea Utara, dan angka pekerjaan baru.
Presiden AS dikritik di media sosial setelah tidak ada tanggapan terhadap serangan yang terjadi di Minnesota.
Hubungan dengan Kelompok Kanan-Jauh
Pada bulan April, majalah online Forward menerbitkan sebuah karya yang merinci hubungan Gorka dengan kelompok sayap kanan Hungaria yang muncul kembali beberapa dasawarsa terakhir.
Vitezi Rend memiliki hubungan historis dengan Nazi selama masa pendudukan mereka di Hungaria, namun Gorka mengatakan bahwa dia “tidak pernah bersumpah setia secara formal”.
Moedja Adzim