Israel Langgar Hukum Internasional

by
Para pengunjuk rasa bentrok dengan pasukan Israel di perbatasan Gaza-Israel. Foto: medcom.id.

Palestina kembali diserang Israel dengan membabi-buta, melanggar hukum internasional oleh Human Right Watch (HRW) karena para pejabat Israel menyerukan penggunaan amunisi terhadap warga Palestina.

Wartapilihan.com, Jakarta –Menurut laporan terakhir, sebanyak 17 orang Palestina dinyatakan tewas akibat gempuran tentara Israel. Sedangkan ratusan lainnya terluka, banyak diantaranya karena tembakan langsung. Akibat insiden ini, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan pihak Uni Eropa sehingga menyerukan penyelidikan independen, namun Israel menolak.

“Serangan Israel kepada warga Palestina yang berdemonstrasi melanggar hukum internasional,” sebut laporan resmi organisasi tersebut, dikutip dari laman resmi Human Rights Watch, Selasa, (3/4/2018).

“Para pejabat senior Israel secara tidak sah menyerukan penggunaan amunisi terhadap warga Palestina. Jelas, Israel bertanggung jawab atas insiden ini,” lanjut laporan tersebut.

Jumlah korban tewas pun diperkirakan akan meningkat karena tingginya angka korban luka dan kurangnya pasokan medis di Jalur Gaza serta blokade Israel yang semakin rapat. Pengunjuk rasa Palestina berkumpul di lima titik berbeda di sepanjang perbatasan. Melihat hal ini, pasukan Israel langsung melancarkan tembakan, gas air mata dan peluru baja berlapis karet.

Israel sendiri membela tindakan pasukannya yang menembaki warga Palestina yang tersesat dari kamp protes utama dan mendekati pagar yang dijaga ketat. Pagar itu dibangun memotong Jalur Gaza yang diblokade.

Sementara itu, lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa sangat mengutuk keras atas serangan tentara Israel ke warga Palestina yang korbannya terus bertambah setiap hari.

Hal itu awalnya terjadi saat warga Palestina melaksanakan pawai memperingati Hari Tanah Palestina di perbatasan Gaza beberapa waktu lalu. Mereka berkumpul untuk mengikuti aksi unjuk rasa memperingati Hari Tanah Palestina, yakni insiden yang menewaskan enam demonstran Arab tak bersenjata yang menentang Israel pada 1976.

Unjuk rasa yang dilakukan dengan mendirikan tenda di sepanjang Jalur Gaza dan direncanakan berlangsung selama enam pekan itu seharusnya berjalan dengan aksi damai. Imam Rulyawan selaku Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi mengatakan akan terus menyalurkan bantuan kepada para korban.

“Tragedi Palestina, kami mengutuk pembantaian ini atas nama kemanusiaan dan akan terus memberikan dukungan hingga bantuan kepada para korban terutama anak-anak, para orang tua serta perempuan atas tindakan tentara Israel terhadap para ratusan warga Palestina yang terjun dalam aksi damai tersebut,” dalam siaran pers yang diterima Warta Pilihan, Rabu, (4/4/2018).

Untuk diketahui, Dompet Dhuafa hingga saat ini terus membantu dalam pengadaan air bersih bagi masyarakat gaza. Berkolaborasi dengan lembaga kemanusiaan Rowad Association for Society Development, sejak Januari 2018 yang lalu, Dompet Dhuafa menyerahkan bantuan berupa alat penjernih air kepada 50 rumah di daerah Gaza.

 

Eveline Ramadhini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *