Pemerintah Jerman Jerman mempertimbangkan untuk memperkenalkan hari libur Islam.
Wartapilihan.com, Bavaria –Jerman memperdebatkan apakah akan mengizinkan perayaan liburan Islam di tingkat negara bagian dimana sejumlah besar Muslim tinggal.
Diskusi tersebut muncul setelah Menteri Dalam Negeri Jerman mendukung gagasan tersebut pada 10 Oktober lalu.
Thomas De Maiziere, anggota Uni Demokratik Kristen (CDU) yang memenangkan pemilihan federal bulan lalu memberikan komentarnya dalam sebuah kampanye untuk pemilihan negara bagian di Lower Saxony di barat laut negara tersebut.
“Saya bersedia membicarakan kemungkinan mengenalkan liburan Islam,” kata de Maiziere.
Menurut konstitusi Jerman, 16 negara bagian dapat memutuskan sendiri kapan hari libur keagamaan dirayakan.
“Di daerah yang banyak orang Katolik tinggal, kita merayakan Hari Semua Orang Suci, dan di daerah yang tidak banyak orang Katolik hidup, kita tidak merayakan Hari Semua Orang Suci. Jadi, mengapa kita juga tidak memikirkan liburan Islam?” kata de Maiziere.
Saat ini, misalnya, kurang dari lima negara bagian merayakan Catholic Assumption of Mary holiday dan the Christian Epiphany.
Satu-satunya hari libur di bawah undang-undang federal – yang berarti semua negara harus menandai kesempatan tersebut – adalah German Unity Day, yaitu penyatuan kembali Jerman dirayakan.
“Tapi secara umum, liburan kita adalah (berdasarkan) Kristen dan itu akan tetap seperti itu,” tambah De Maiziere. “Mereka membentuk kita dan akan tetap seperti itu.”
Perdebatan
Anggota CSU, partai saudari konservatif Kristen CDU yang hanya beroperasi di negara bagian Bavaria, mengkritik sikap Maiziere.
“Secara resmi memperkenalkan hari libur Islam di Jerman tidak masalah bagi kami,” kata Alexander Dorbrindt, pemimpin anggota parlemen CSU.
Anggota CSU lainnya mencatat bahwa “tradisi Kristen telah membentuk Jerman selama ratusan tahun dan itu tidak akan berubah hari ini.”
Dalam sebuah wawancara dengan koran Jerman, Bild, Menteri Dalam Negeri Bavaria, Joachim Herrmann, tidak setuju dengan gagasan Maiziere dengan mengatakan bahwa dia tidak yakin akan dilaksanakan di Bavaria.
Partai AfD anti-imigrasi yang berada di sayap kanan, yang mendapat keuntungan dalam pemilihan bulan September, mengecam rencana menteri dalam negeri.
“CDU menginginkan liburan Islam, itulah bedanya dengan AfD: kami bilang TIDAK! TIDAK! TIDAK, untuk hal itu,” kata Beatrix von Storch, Wakil Pemimpin AfD, menulis di Twitter.
Sven Tritschler yang memimpin sayap muda AfD memasang sebuah tweet Islamofobia.
“Jadi hari libur Islam? Hari pelempar? Hari homoseksual yang telah digantung? Hari pembakaran gereja? Apa itu?” katanya.
Namun, beberapa politisi menanggapi positif terhadap rencana tersebut.
Martin Schulz, Kepala Partai Demokratik Sosial Jerman, mengatakan kepada kantor berita pers Jerman, DPA, bahwa gagasan de Maiziere “patut dipikirkan”.
Jerman adalah rumah bagi 4,4 juta Muslim, lebih dari lima persen dari populasi, yang kebanyakan tinggal di Berlin atau kota-kota barat.
Mayoritas Muslim Jerman berasal dari Turki dan tiba di tahun 1960an dan 70an. Demikian dilaporkan Al Jazeera.
Moedja Adzim