Innalillahi wa inna ilaihi raaji’uun…
Gempa bumi berkekuatan dahsyat 6,8 Magnitudo menghantam kawasan Pegunungan Atlas Tinggi pada Jumat (8/9/2023) malam waktu setempat.
Kementerian Dalam Negeri Maroko menyatakan, setidaknya 296 orang meninggal dunia dan diperkirakan jumlah tersebut akan semakin meningkat.
Pemerintah Maroko dalam pernyataan resmi mengatakan, korban jiwa terbanyak berada di wilayah pegunungan yang sulit dijangkau.
Dikutip dari Voice of America (VOA) Indonesia, penduduk Marrakesh, kota besar yang letaknya paling dekat dengan pusat gempa, mengatakan beberapa bangunan di kota tua itu, yang merupakan situs Warisan Dunia UNESCO, runtuh. Televisi lokal menayangkan gambar menara masjid yang runtuh dengan puing-puing berserakan di atas mobil yang hancur.
Saluran berita Pan-Arab al-Arabiya mengutip sumber lokal yang tidak disebutkan namanya melaporkan bahwa lima orang dari satu keluarga ditemukan tewas.
Kementerian Dalam Negeri, dalam pernyataan yang disiarkan televisi mengenai jumlah korban tewas, mengimbau masyarakat agar tenang. Pemerintah mengatakan gempa telah melanda Provinsi Al Haouz, Ouarzazate, Marrakesh, Azilal, Chichaoua dan Taroudant.
Montasir Itri, warga desa pegunungan Asni dekat pusat gempa, mengatakan sebagian besar rumah di sana rusak. “Tetangga kami berada di bawah reruntuhan dan orang-orang bekerja keras untuk menyelamatkan mereka dengan menggunakan sarana yang tersedia di desa,” katanya.
Pusat Geofisika Maroko mengatakan gempa terjadi di kawasan Ighil di Atlas Tinggi dengan kekuatan 7,2 magnitudo. Survei Geologi AS menyebutkan kekuatan gempa sebesar 6,8 magnitudo dan mengatakan gempa tersebut terjadi pada kedalaman yang relatif dangkal yaitu 18,5 km.
#repost @sahabatsurga