Militer Mesir terus mendapatkan kucuran dana dari negara Barat, sementara militer menguasai 40% ekonomi Mesir.
Wartapilihan.com, Kairo –Masyarakat internasional melakukan tindakan yang merugikan rakyat Mesir dengan mendukung pasukan bersenjata negara dengan “beberapa ikatan,” sebuah pengawas anti-korupsi mengatakan pada Jumat (23/3).
Laporan baru ini muncul hanya beberapa hari menjelang pemilihan presiden Mesir. Presiden Abdel-Fattah el-Sissi kemungkinan besar akan menang karena ia hanya menghadapi satu lawan, seorang politisi yang tidak jelas.
Transparansi Pertahanan dan Keamanan Internasional mengatakan militer Mesir menerima bantuan keuangan dan bantuan keamanan dari negara-negara Barat dan perusahaan senjata, membantu militer untuk mengkonsolidasikan kekuatannya.
Pengawas yang berbasis di Berlin mengatakan bahwa militer Mesir dengan anggaran yang sebagian besar tidak diketahui telah memperluas kekuatan politik, ambisi ekonomi, dan “lembaga yang sebagian besar buram dan tidak akuntabel.”
“Pasukan bersenjata Mesir di bawah Presiden el-Sissi memperluas posisi istimewa mereka dalam ekonomi negara itu, telah meraih kontrol penuh atas sistem politik, namun mereka tidak berada di bawah pengawasan yang berarti,” kata James Lynch, wakil direktur kelompok itu.
Laporan itu memperkirakan anggaran tahunan militer Mesir menjadi $4,4 miliar. Selama bertahun-tahun, militer Mesir telah membangun kerajaan ekonomi yang luas yang mencakup makanan, air mineral, dan perusahaan reklamasi lahan. Peneliti independen mengatakan angkatan bersenjata mengontrol hingga 40 persen ekonomi Mesir, meskipun angka-angka itu belum dikonfirmasi secara resmi.
Dalam wawancara awal pekan ini, el-Sissi mengecam perkiraan tersebut, mengatakan angkatan bersenjata hanya mengontrol antara 2 persen hingga 3 persen dari ekonomi negara.
El-Sissi naik ke tampuk kekuasaan setelah dia memimpin penggulingan militer seorang presiden terpilih, Mohammed Morsi.
Mesir termasuk di antara lima importir senjata terbesar di dunia pada tahun 2017, data dari Stockholm International Peace Research Institute menunjukkan awal bulan ini. Mesir menerima dana $1,3 miliar bantuan militer setiap tahun dari Amerika Serikat.
“Negara-negara Barat, yang bisa berbuat banyak untuk mempengaruhi situasi ini, sementara mereka gagal menuntut reformasi serius dan malah melanjutkan dengan bisnis seperti biasa, sementara keliru masih mempertimbangkan Mesir sebagai mitra tepercaya untuk keamanan dan stabilitas di kawasan itu,” kata Lynch.
Laporan ini juga mendesak komunitas internasional mempromosikan pengawasan domestik angkatan bersenjata Mesir dan menyediakan bantuan setelah “tingkat dasar transparansi dan akuntabilitas” dipenuhi. Demikian dilaporkan Associated Press.
Moedja Adzim