Wartapilihan.com, India – Polisi India mengatakan bahwa dua pria Muslim telah digantung oleh gerombolan. Dua pria tersebut dituduh mencoba mencuri sapi untuk disembelih. Pembunuhan di negara bagian Assam adalah yang terbaru dari serangkaian serangan yang disalahkan atas ketegangan agama atas perlakuan terhadap sapi.
Di beberapa negara bagian, orang Hindu menganggap sapi suci dan membunuh mereka adalah ilegal. Sebuah laporan Human Rights Watch pekan lalu mengatakan bahwa setidaknya 10 orang Muslim terbunuh dalam masalah ini sejak Mei 2015.
Korban serangan pada hari Ahad (30/4) di distrik Nagaon Assam telah diidentifikasi atas nama Abu Hanifa dan Riyazuddin Ali, kata polisi. “Mereka dikejar dan dipukuli dengan tongkat oleh penduduk desa yang mengatakan bahwa kedua orang tersebut berusaha mencuri sapi dari ladang penggembalaan mereka,” kata kantor berita AFP mengutip pejabat polisi senior Debaraj Upadhyay. “Pada saat kami membawa mereka ke rumah sakit pada malam hari, mereka tewas karena luka-luka mereka.”
Laporan Human Rights Watch mengatakan bahwa sejak Partai Bharatiya Janata Hindu-nasionalis membentuk pemerintah federal India pada tahun 2014, serangan terhadap Muslim dan Dalit (sebelumnya dikenal sebagai orang tak tersentuh) telah meningkat karena rumor yang mengatakan bahwa mereka menjual, membeli, atau membunuh sapi diambil dagingnya. Mereka yang tewas dalam serangan main hakim sendiri melawan konsumsi daging sapi di India termasuk anak laki-laki berusia 12 tahun.
Banyak negara bagian sekarang secara aktif memberlakukan larangan pemotongan sapi dan pada bulan Maret, negara bagian barat Gujarat mengeluarkan sebuah undang-undang yang membuat pembantaian sapi-sapi yang dapat dihukum seumur hidup.
Selain larangan pemerintah, kelompok main hakim sendiri yang menggambarkan dirinya sebagai pelindung sapi juga telah aktif di beberapa negara bagian. Kelompok-kelompok tersebut secara rutin memeriksa kendaraan dan sering memukuli pedagang ternak.
Perdana Menteri Narendra Modi pada tahun lalu mengkritik warga negara tersebut dengan mengatakan bahwa orang-orang tersebut membuatnya “marah”, namun hal ini tidak menghentikan serangan terhadap pedagang ternak. Demikian dilaporkan BBC.
Reporter: Moedja Adzim