Dengan Luka Tembak Di Kaki, Kasan Tetap Mengantri Bantuan

by
Foto:istimewa

Banyak pengungsi yang cacat tiba di Bangladesh. Mereka mendapat bantuan pangan dan kesehatan dari lembaga kemanusiaan Indonesia dan internasional.

Wartapilihan.com, Dhaka –Muhammad Kasan, salah satu pengungsi Rohingya tetap mengantri meski sekali-kali terlihat meringis memegangi kakinya. Dia mencoba menjaga keseimbangan badan dengan menggunakan kruk, namun nampak tidak mudah. Untungnya, pengungsi lain yang sedang mengantri turut membantu memegangi tangannya agar tidak terjatuh.

“Kaki beliau mengalami cedera cukup berat akibat tertembak di Myanmar saat mencoba melarikan diri. Karenanya, saat mengantri bantuan, beliau selalu bersandar pada kruk,” jelas Hendrik Andika, Tim Kemanusiaan Rumah Zakat pada wartawan.

Posisi bivak tempat Kasan tinggal berada di atas bukit yang berada di Balukali Camp, maka Tim Kemanusiaan Rumah Zakat pun membantu membawakan bantuan pangannya hingga ke bivak. “Sepertinya kaki beliau tidak terobati dengan baik selama di pengungsian, sehingga saat jalan tadi, beliau terus meringis. Begitu sampai bivak, beliau pun menangis kesakitan,” tutur Dika.

Tim Kemanusiaan Rumah Zakat yang tergabung dalam Aliansi Kemanusiaan Indonesia (AKIM) hari Sabtu lalu (7/10) kembali mendistribusikan bantuan pangan. Kali ini yang menjadi target lokasi penyaluran adalah Balukali Camp, salah satu Camp pengungsian Rohingya terbesar yang ada di Ukhiya, Cox’s Bazar, Bangladesh.
.
“Di hari pertama penyaluran di Balukali Camp kami mendistribusikan paket bantuan pangan untuk 7500 pengungsi Rohingya,” ungkap Hendrik Andika, Tim Kemanusiaan Rumah Zakat.

Paket bantuan pangan yang diberikan kepada pengungsi berisi beras, garam, kentang, bawang, minyak goreng, cabai dan dal. “Alhamdulillah, penyaluran berjalan dengan lancar, para pengungsi bisa mengantri dengan tertib untuk menukar kupon mereka dengan paket bantuan,” ujar Dika.

Kaum Muslim Rohingya sampai kini mendapat teror terus menerus dari pemerintah Myanmar. Akibat dari pembunuhan, pembakaran kampung, dan pengusiran oleh tentara Myanmar, kini sekitar 600 ribu orang mengungsi ke Bangladesh. II

Izzadina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *