Dari Nobar Hingga Pembubaran Kodim

by
https://upload.wikimedia.org

Fraksi PKS Pusat hingga daerah akan bikin acara Nobar (nonton bareng) Film G30S/PKI dan mengundang masyarakat luas.

Wartapilihan.com, Jakarta –Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini, mengapresiasi dan mendukung peningkatan kewaspadaan masyarakat terhadap bahaya laten komunisme. Ini ditunjukkan dengan animo masyarakat untuk memutar kembali (nonton bareng/nobar) film G30S/PKI di berbagai daerah. Bahkan, tak kurang TNI Angkatan Darat ikut menginstruksikan jajarannya di daerah untuk menggelar acara nonton bareng film berlatar sejarah kekejaman PKI jelang Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober mendatang.

“Saya sangat mengapresiasi dan mendukung acara nobar ini terutama kepada jajaran TNI AD yang menyelenggarakan nobar film G30S/PKI dengan mengajak masyarakat luas untuk ikut menonton. Ini menunjukkan kemanunggalan TNI dengan rakyat untuk sama-sama meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya komunisme atau PKI,” kata Jazuli dalam keterangan tertulis yang diterima Warta Pilihan di Jakarta, Sabtu (16/9).

Sejalan dengan itu, Fraksi PKS juga akan menyelenggarakan acara nonton bareng film G30S/PKI. Bahkan, acara nobar akan serentak diselenggarakan oleh Fraksi PKS DPRD di seluruh Provinsi dan Kabupaten/Kota pada malam 30 September 2017 yang akan datang.

“Selaku Ketua Fraksi saya instruksikan seluruh Fraksi DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk menyelenggarakan acara nobar film G30S/PKI dengan mengajak sebanyak mungkin masyarakat untuk hadir serta menyiapkan tempat yang memadai dan sarana prasarana yang diperlukan,” seru Jazuli.

Menurut Jazuli, nobar film G 30 S/PKI merupakan sarana efektif untuk mengingatkan masyarakat terutama generasi muda tentang pentingnya menjaga ideologi negara dan ikatan kebangsaan dari bahaya komunisme dan anasir-anasirnya.

“Tujuan utamanya adalah untuk membangun dan mengokohkan rasa nasionalisme terutama untuk generasi muda, menanamkan kepada mereka beratnya perjuangan mempertahankan republik hingga nyawa taruhannya,” ungkapnya.

Diharapkan dengan nobar film yang menceritakan episode kelam kekejaman PKI (yang membunuh para jenderal, umara, dan ulama di masa lalu) ini, semangat dan patriotisme generasi bangsa semakin kuat untuk menjaga ideologi bangsa dan negara dari ancaman anasir-anasir jahat seperti yang pernah dilakukan oleh PKI di masa lalu.

“Kita semua tentu menyambut baik upaya ini karena berbekal nasionalisme yang kuat bangsa ini akan tetap terjaga dan berdiri kokoh,” pungkas Jazuli.

Secara terpisah, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad heran, isu merebaknya tuntutan pembubaran Kodim dan Koramil selalu muncul menjelang peringatan G 30 S/PKI yang jatuh pada tanggal 30 September setiap tahun.

“Ide pembubaran Kodim dan Koramil sangat ahistoris. Perjalanan sejarah bangsa ini membuktikan, bahwa kita bisa bertahan sebagai sebuah bangsa besar, justru karena keberadaan dua institusi tersebut. Kodim dan Koramil harus dipertahankan, karena itu merupakan konsep terbaik pertahanan yang kita miliki dan bahkan menjadi acuan negara-negara lain,” kata anggota Komisi III DPR RI tersebut.

Di tengah kemajuan teknologi militer yang belum tentu bisa disesuaikan, konsep manunggal rakyat dan TNI, papar Sufmi, memang pilihan yang terbaik dan  hanya dapat diterapkan jika Kodim dan Koramil masih ada. Terlebih, jumlah penduduk Indonesia adalah nomor empat terbesar di dunia.

“Terutama sejak reformasi 1998, ide pembubaran Kodim dan Koramil gencar dikemukakan, tapi hingga saat ini tidak pernah ada kajian ilmiah yang mendukungnya. Terus-terang saya khawatir dengan kadar nasionalisme orang-orang yang mengusulkan hal tersebut,” jelas dia.

Ahmad Zuhdi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *